Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Nasi Padang di Blitar Dibobol Maling, Satu Set Alat Masak Raib

Kompas.com, 14 Agustus 2023, 14:31 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebuah warung nasi padang di Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dibobol maling pada Senin (14/8/2023) dini hari.

Saat ini, personel dari Unit Reskrim Kepolisian Sektor Ponggok tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pemilik warung, Zainal Abidin mengatakan, pencuri telah mengambil dua tabung gas, satu kompor besar, dan satu penanak nasi elektronik ukuran besar dengan total nilai sekitar Rp 2,5 juta.

“Kondisi di dalam warung berantakan, sepertinya malingnya coba nyari uang tapi enggak ketemu. Akhirnya yang dibawa satu set alat masak di dapur,” ujar Zainal saat ditemui wartawan, Senin pagi.

Baca juga: 2 Napi Kasus Korupsi di Lapas Blitar Terima Remisi Hari Kemerdekaan

Menurutnya, pencuri masuk ke warung nasi miliknya dengan cara merusak gembok yang mengunci pintu depan.

Meski warung nasi tersebut terletak di pinggir jalan raya, pencuri cukup leluasa menjalankan aksinya merusak gembok dan mengacak-acak bagian dalam warung karena penerangan jalan yang minim di sekitar lokasi.

Baca juga: Setelah 5 Jam, Kebakaran Pabrik Egg Tray Kota Blitar Berhasil Dipadamkan

Zainal menduga, aksi pencurian itu dilakukan pada dini hari setelah warung nasi miliknya tutup pada Minggu (13/8/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

“Mungkin malingnya tahu kalau warung saya tidak dijaga setelah tutup malam hari,” ujarnya.

Zaenal mengatakan, uang hasil penjualan selama sehari yang diselipkan di suatu tempat di dalam warung tidak diketahui oleh pencuri sehingga selamat dari aksi pencurian.

“Untungnya maling tidak tahu tempat penjaga warung sif malam meletakkan uang hasil penjualan. Jadi uang Rp 640.000 masih aman,” tuturnya.

Terjadinya pencurian ini diketahui pertama kali oleh Istianah, pekerja warung yang bertugas jaga pagi hingga siang hari.

Sekitar pukul 6.00 WIB pagi, Istianah mengaku kaget saat mendapati pintu depan warung sedikit terbuka.

Dia lantas masuk ke dalam warung nasi padang itu dan melihat sejumlah peralatan masak sudah tidak ada di tempat.

“Pas saya datang pagi tadi saya langsung deg-degan melihat pintunya terbuka sedikit. Gembok sudah tidak ada,” ujarnya.

Istianah lantas memeriksa uang hasil penjualan yang biasa disimpan penjaga warung sif malam dan menemukan uang tersebut masih utuh, tersembunyi di bawah kompor kecil yang tidak ikut dicuri.

Kapolsek Ponggok Iptu Agus Prayitno mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan kasus pencurian tersebut, termasuk memeriksa sejumlah saksi.

“Saat ini sedang kami lakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi termasuk pekerja warung nasi padang tersebut,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau