Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 5 Jam, Kebakaran Pabrik "Egg Tray" Kota Blitar Berhasil Dipadamkan

Kompas.com, 12 Agustus 2023, 14:16 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Api yang membakar pabrik egg tray atau tempat pengepakan telur di Jalan Widuri, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (11/8/2023) malam baru dapat benar-benar padam pada Sabtu (12/8/2023) dini hari.

Dalam upaya pemadaman tersebut, petugas menerjunkan enam mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), satu kendaraan water cannon, serta dua mobil tangki pemasok air.

Baca juga: Pabrik Egg Tray di Kota Blitar Terbakar Hebat, 7 Mobil Damkar Diterjunkan

Kepala Satpol PP Kota Blitar Ronny Yoza Pasal Besi mengatakan, api baru dapat dipadamkan setelah petugas bekerja keras selama hampir lima jam.

“Api padam sekitar pukul 01.00 WIB tadi dan petugas apel pembubaran sekitar pukul 01.15 WIB,” ujarnya saat dimintai konfirmasi, Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: Kebakaran Hawaii, Simak 6 Fakta Kota Lahaina yang Jadi Lokasi Kejadian

Menurut Ronny, kebakaran itu pertama kali diketahui sekitar pukul 19.15 WIB. Adapun petugas Damkar tiba di lokasi kebakaran sekitar 15 menit kemudian.

Ronny menuturkan sejumlah faktor yang menyebabkan upaya pemadaman memakan waktu lama.

Baca juga: Mengerikan, Tak Terbayangkan: Misteri Kebakaran Hawaii yang Tewaskan 67 Orang

Pertama, ujarnya, enam mobil damkar gabungan dari Unit Damkar Kabupaten dan Kota Blitar hanya dapat mendekat di posisi yang berjarak sekitar 20 meter dari titik kebakaran karena terhalang oleh konstruksi pabrik bagian depan.

Sedangkan bagian yang terbakar, ujarnya, adalah bangunan gudang yang terletak di bagian paling belakang dari area pabrik.

Faktor kedua, lanjut Ronny, gudang yang terbakar berisi egg tray yang berbahan baku material yang mudah terbakar seperti plastik dan material menyerupai kertas.

“Kedua hal itu menjadikan upaya pemadaman menjadi lama karena material yang terbakar itu ditimbun di gudang dalam jumlah besar,” kata dia.

Pantauan Kompas.com, pintu gerbang pabrik ditutup rapat dengan penjagaan ketat dari petugas keamanan pabrik. Awak media pun dilarang mendekat.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Punjung Setyo mengatakan pihak kepolisian belum melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab kebakaran karena masih menunggu kedatangan petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.

“Polres sudah menghubungi Labfor Polda untuk melakukan olah TKP. Tapi sampai saat ini kami belum tahu persis kapan tim Labfor akan tiba,” ujarnya.

Baca juga: Pemilik Motor Tertunduk Lesu Lihat Tempat Parkir Kebakaran, Khawatir Kendaraannya Ikut Dilahap Api

Punjung mengatakan bahwa Polres Blitar Kota sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk empat pekerja pabrik yang tidur di area pabrik ketika kebakaran terjadi.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sumber api awal berasal dari gudang penyimpanan barang termasuk produk egg tray.

“Yang terbakar adalah gudang penyimpanan yang berisi egg tray, karung, tali rafia, kayu, dan lainnya. Jadi bukan tempat produksinya melainkan gudangnya. Tempat produksi termasuk peralatan produksi egg tray tidak ikut terbakar,” jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau