Dari hasil penyidikan polisi, motif tersangka nekat melakukan aksi pembunuhan lantaran sakit hati kerap dihina oleh korban.
"Sakit hati karena sering dikata-katai sehingga muncul niatan tersangka," ujar Rizkika dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polres Kediri, Senin (17/7/2023).
Adapun tersangka pelaku yang dihadirkan dalam konferensi pers itu juga menyatakan rasa sakit hatinya karena sering dikecewakan.
"Saya sakit hati (dibilang) stress. Kalau saya nasihati juga enggak mendengarkan," ujar Suprapto dalam konpers itu.
Nasihat itu, S mencontohkan, salah satunya adalah saat dirinya melarang hubungan asmara korban dengan kekasihnya yang berasal dari desa setempat.
Menurutnya, hubungan itu melawan mitos desa setempat.
Baca juga: Sakit Hati Dikatai, Ayah di Kediri Cabuli dan Bunuh Putrinya Sendiri
Aksi pembunuhan bermula saat korban pulang dari tempatnya bekerja sebagai penjaga konter fotokopian lalu berganti baju di kamar rumah pada Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 21:00 WIB
Tidak lama kemudian pelaku masuk kamar lalu menarik tangan korban.
Teriakan korban yang memberontak tak membuat pelaku berubah pikiran, dia malah membekap korban.
Pergumulan itu menyebabkan korban terjatuh dan kepalanya terantuk lantai hingga terluka.
"Sehingga menimbulkan luka pada korban sebagaimana hasil otopsi," lanjut Rizkika.
Luka di kepala itu membuat korban tak sadarkan diri.
Kemudian, dalam kondisi itu pelaku membopongnya ke kamar mandi.
Rizkika mengungkapkan, di kamar mandi itu pelaku sempat memperkosa korban yang tengah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Di dalam kamar mandi itulah korban sempat dicabuli," ujar Rizkika.