Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pengeroyokan yang Tewaskan Mahasiswa Unitri Malang, Pelaku Jengkel Korban Menggeber Motor

Kompas.com - 04/07/2023, 11:27 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com- Polisi mengungkap motif di balik pengeroyokan yang berujung tewasnya mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang bernama Krisnael Murri.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Rizki Wahyu Saputro mengemukakan, para pelaku merasa jengkel lantaran korban yang merupakan mahasiswa asal NTT itu diduga menggeber sepeda motornya ketika akan pulang.

Baca juga: 1 Terduga Pengeroyok Mahasiswa Unitri Malang Ditangkap di Perbatasan Indonesia

Adapun mereka saat itu tengah berkumpul dalam pesta syukuran kelulusan seniornya.

"Di pesta itu, para undangan termasuk pelaku dan korban menggelar minum-minuman keras. Saat pulang, korban diduga menggeber sepeda motornya, sehingga diteriaki oleh para pelaku, dikejar dan dikeroyok hingga tewas," kata Rizki, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Sekelompok Orang Lakukan Sweeping Buntut Kematian Mahasiswa di Malang, Polisi: Sudah Dibubarkan

2 ditangkap

Kasatreskrim menjelaskan, ada empat orang yang diduga memegang peran paling menonjol dalam kasus pengeroyokan tersebut.

Dua di antaranya telah ditangkap.

Terakhir, polisi menangkap terduga pelaku berinisial E saat pria itu hendak melarikan diri ke luar negeri.

Sedangkan dua orang terduga pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

"Mereka diduga telah keluar dari wilayah Malang," katanya.

Baca juga: 1 Terduga Pengeroyok Mahasiswa Unitri Malang hingga Tewas Ditangkap


 

Kondisi korban

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan, korban mengalami gangguan pernapasan dan afiksia atau rendahnya kadar oksigen.

Hal itu diduga terjadi karena benturan benda tumpul.

"Afiksia itu diduga karena kekerasan benda tumpul yang menimbulkan trauma atau luka dalam di otak. Kemudian ada kekerasan akibat benda tajam di paru-paru dan jantung," tuturnya.

Kronologi

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Unitri Malang asal NTT tewas akibat dikeroyok oleh sejumlah orang dalam acara tasyakuran kelulusan seniornya di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Minggu (25/6/2023) dini hari.

Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam pesta itu meminum minuman keras.

Korban lalu memutuskan untuk pulang. Diduga karena kesal, para pelaku meneriaki dan mengeroyok korban sampai meninggal.

Kematian tersebut sempat memicu aksi dari teman-teman korban. Mereka melakukan sweeping untuk mencari para pelaku pengeroyokan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Imron Hakiki | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com