BLITAR, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa 14 saksi dan menyita 12 barang bukti dalam kasus ledakan di Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023).
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, 14 saksi telah diperiksa penyidik untuk mengungkap kasus ledakan dahsyat yang menewaskan empat orang itu.
Baca juga: Polisi Tak Temukan Indikasi Kegiatan Terorisme pada Ledakan di Blitar
"Hingga kini sudah 14 saksi yang diperiksa penyidik, terdiri dari keluarga korban (tewas), tetangga dan teman-teman dekat mereka," ujar Argo kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Argo merujuk kepada korban tewas bernama Aripin (29) dan Widodo (26), yang merupakan anak dari korban tewas lainnya, Darman (65).
Argo menambahkan, penyidik menduga Darman dan korban tewas terakhir, Wawa (15), tak terlibat aktif meracik bahan peledak petasan yang diduga dilakukan Aripin dan Widodo.
Ledakan di rumah Darman, di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, itu diduga berasal dari stok bubuk peledak petasan hasil racikan Aripin dan Widodo.
Ledakan yang terjadi pada malam hari itu membuat rumah Darman porak poranda. Puluhan rumah tetangga juga rusak.
Sebanyak 25 warga lainnya termasuk bayi berusia empat bulan juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Argo menjelaskan, salah satu fokus penyelidikan polisi adalah pada dugaan pihak yang memasok bahan baku dalam proses peracikan bubuk peledak petasan.
"Masih kita dalam. Detail teknisnya belum dapat kita ungkap," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.