TULUNGAGUNG,KOMPAS.com - Subardo (65), warga Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur menceritakan detik-detik saat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto mendarat di sekitar rumahnya, yakni di Lapangan Rejotangan, Rabu (22/2/2023).
Menurut Subardo, petang itu dia melihat ada helikopter terbang rendah di kawasan rumahnya yang terletak tak jauh dari Lapangan Rejotangan.
"Heli itu terbang dari ujung lapangan bolak-balik dari ujung sana ke sini lagi. Pikiran saya, heli mau turun ke situ," tambah Subardo, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: Cuaca Buruk, Helikopter Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung
Subardo bercerita, banyak ranting-ranting pohon beterbangan saat helikopter terbang rendah.
Lama-kelamaan, atap rumahnya pun ikut beterbangan. Apalagi, lanjut Subardo, atap rumahnya berbahan asbes sehingga mudah terbang saat ditiup angin kencang.
"Helinya di atas rumah, ranting pohon berterbangan dan atap teras, garasi hancur," ujar dia.
Ketika itu, Subardo panik dan memutuskan berlari menjauh.
"Saya panik karena atap goyang-goyang terus, lari masuk ke ruang belakang," kata dia.
Baca juga: Kronologi Helikopter Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung, Sempat Berputar-putar di Udara
Setelah heli mendarat sempurna, Subardo kembali keluar melihat situasi.
Subardo melihat sembilan penumpang turun dari heli, semua dalam kondisi baik-baik saja.
"Rombongan Pak Kapolda ada sembilan, empat di antaranya ibu-ibu," ujar Subardo.
Menurutnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto langsung turun dari heli, menuju rumahnya dan menanyakan kondisi pemilik rumah.
"Setelah turun dari heli, Pak Kapolda langsung menuju kemari. Beliau menanyakan, apa ada yang luka-luka," terang Subardo.
Dia dan keluarganya tidak mengungsi karena kerusakan hanya pada bagian atap dan garasi.
Baca juga: Kronologi Pengamen Bunuh Pengamen di Tulungagung, Berawal dari Pakaian Pelaku Terkena Tumpahan Miras
Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori memastikan kerusakan rumah akibat pendaratan helikopter yang membawa Kapolda jatim akan ditanggung oleh pihak kepolisian.
"Seluruh biaya perbaikan ditanggung Polres Tulungagung," ujar Anshori.
Sejumlah anggota Polisi-TNI serta warga juga bergotong royong memperbaiki atap rumah warga yang rusak. Atap yang hancur maupun pecah, diganti dengan atap yang baru.
Ansori menjelaskan, helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda Jawa Timur tersebut, dalam kondisi layak terbang.
Baca juga: Soal Ledakan Dahsyat di Blitar, Kapolda Jatim: Siapa yang Terkait Akan Kita Proses Hukum
"Helikopter tersbut layak terbang, dan sebelumnya sudah dicek oleh tim teknisi," terang dia.
Helikopter tersebut tidak mengalami gangguan mesin maupun teknis lainnya. Pendaratan darurat dilakukan karena menghindari cuaca buruk.
"Tidak ada gangguan pada mesin, pendaratan darurat karena cuaca saat itu buruk, sehingga berisiko untuk penerbangan," ujar Anshori.
Diketahui, helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda Jawa Timur mendarat darurat di lapangan Rejotangan Tulungagung, Rabu (22/2/2023) petang.
Pendaratan dilakukan, karena kondisi cuaca di wilayah Tulungagung buruk.
Semua penumpang selamat tanpa mengalami luka. Kemudian Kapolda Jawa Timur serta rombongan melanjutkan perjalanan jalur darat, lewat Kabupaten Blitar lanjut ke Surabaya.
"Atas pendaratan darurat tersebut, semua penumpang selamat, kondisi baik-baik saja, kemudian perjalanan dilanjut melalui jalur darat," terang Anshori.
Setelah sempat menginap semalam usai pendaratan darurat akibat cuaca buruk, helikopter yang mengangkut rombongan Kapolda Jawa Timur kembali mengudara.
Helikopter Polri jenis Agusta Wesland AW-169 tersebut, diterbangkan dari lapangan Rejotangan memuju Surabaya Kamis (23/02/2023) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.