BLITAR, KOMPAS.com – Pihak keluarga mengambil bagian-bagian tubuh korban ledakan bahan petasan di Dusun Sadeng Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (23/2/2023).
Potongan tubuh tersebut tetap diambil meski pihak kepolisian belum rampung melakukan proses identifikasi.
Baca juga: Khofifah Sebut 20 Korban Ledakan Blitar Boleh Pulang dari RS, Termasuk Bayi 4 Tahun
Kepala Desa Karangbendo Choirul Anam mengatakan, pihak keluarga meyakini bahwa bagian-bagian tubuh dari korban ledakan yang berada di RSUD Srengat adalah remaja berinisial Wawa.
Wawa adalah keponakan pemilik rumah yang merupakan seorang pelajar kelas 2 SMK.
“Pihak keluarga yakin jasad yang ada itu adalah Wawa. Keluarga ikhlas menerima kondisi jasad apa adanya. Keluarga juga tahunya hari itu Wawa bersama kakak iparnya, Aripin, pada hari kejadian,” ujar Choirul kepada wartawan di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Kamis.
Baca juga: Pemerintah Tanggung Biaya Rekontruksi Rumah Rusak akibat Ledakan di Blitar
Keyakinan keluarga diperkuat dengan hilangnya Wawa.
“Dan sampai hari ini Wawa juga tidak pulang atau ada di sekolah,” tambahnya.
Pengambilan jenazah dilakukan oleh Hartoyo selaku paman Wawa, didampingi sejumlah perangkat desa dan tokoh masyarakat.
Choirul mengatakan, jenazah Wawa akan segera dishalatkan di rumah orangtuanya dan dimakamkan di samping makam tiga korban tewas lainnya, yakni Darman (65), Aripin (29), dan Widodo.
Choirul mengatakan, pihak keluarga tidak menunggu proses identifikasi dari pihak kepolisian agar jasad tersebut dapat segera dishalatkan dan dimakamkan.
“Istilahnya, pihak keluarga ya kasihan lah sama almarhum. Jadi ingin segera dimakamkan,” tuturnya.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono membenarkan adanya permintaan pihak keluarga untuk mengambil bagian-bagian tubuh korban ledakan yang diduga sebagai Wawa.
Padahal, kata dia, proses identifikasi oleh kepolisian belum selesai dan masih membutuhkan waktu sekitar satu pekan karena keterbatasan bagian dari tubuh yang ada.
“Kepolisian memang secara prosedur tetap harus menunggu hasil uji Labfor atau dari tim forensik dimana uji sampel darah juga uji sampel tulang. Karena kondisinya memang tidak memungkinkan,” ujarnya.
Baca juga: Relawan Gabungan Mulai Perbaiki Rumah Terdampak Ledakan di Blitar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.