Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Keluarkan Fatwa Haram, Permainan Capit Boneka Masih Ditemukan di Sumenep

Kompas.com - 17/02/2023, 21:06 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep, Jawa Timur, mengeluarkan fatwa haram dan larangan permainan capit boneka di Kabupaten Sumenep.

Kendati begitu, permainan yang bisa ditemui di pertokoan hingga warung-warung kelontong itu masih menjamur dan mudah ditemukan di Kabupaten Sumenep.

Baca juga: MUI Sumenep Keluarkan Fatwa Haram Permainan Capit Boneka, Polisi Imbau Pemilik Berhenti Operasi

Salah seorang pemilik warung kelontong di Prenduan Sumenep, Wahyu (36) mengaku baru dititipi mesin permainan capit boneka sejak satu bulan terakhir.

"Pertengahan Januari (2023) kemarin dititipi mesin ini (capit boneka). Kalau soal untung, ya lumayan (untung)," kata Wahyu kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Wahyu menjelaskan, kerja sama permainan capit boneka dengan pengelola dilakukan lewat sistem bagi hasil. Setiap hari pemilik toko juga diberi uang sewa sekitar Rp 10.000.

Dalam sehari, Wahyu mengaku bisa meraup keuntungan yang bervariasi dari mesin capit boneka. Jika sedang ramai, ia bisa mendapat untung hingga Rp 150.000.

"Minggu pertama saat mesin (permainan capit boneka) ada di sini, itu bisa untung Rp 150.000, sekarang hanya Rp 100.000," tuturnya.

Permainan capit boneka merupakan sistem permainan menukarkan uang senilai Rp 1.000 untuk 20 koin dengan waktu permainan 20 detik. Jika boneka tidak berhasil dicapit maka uang akan hilang.


Salah satu pengelola mesin permainan capit boneka, Abdul Hadi (43) mengungkapkan, setidaknya ada 100 mesin capit boneka di Sumenep.

Pendapatan dari satu uni mesin capit boneka per hari bisa mencapai sekitar Rp 100.000. Mesin permainan ini biasanya dititipkan di toko-toko kelontong yang ada.

"Kita tawarkan dulu ke pemilik toko, kalau misalnya yang bersangkutan bersedia, kita jelaskan kerja samanya seperti apa," tuturnya.

Hadi mengatakan, pengelolaan mesin capit boneka dilakukan oleh sejumlah orang dengan pembagian yang sudah diatur.

Baca juga: Kasus Guru Cabuli Siswa Laki-laki di Sumenep, Polisi Minta Anak Lain yang Merasa Korban Melapor

Pembagian itu antara lain ada yang bertugas mengisi boneka dan mengambil uang hasil permainan capit. Ada juga yang bertugas mengatur atau memperbaiki mesin capit.

Disinggung soal bos pemilik mesin capit boneka, Hadi menyampaikan dirinya tak mengetahui pasti. Namun, berdasarkan informasi yang ia terima, mesin-mesin capit boneka itu dipasok dari Tegal, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com