MALANG, KOMPAS.com - Kasubdit Kesejahteraan, Kewirausahaan, Karier dan Alumni Universitas Negeri Malang (UM), Subur Hariono membenarkan soal utang dari penyelenggaraan konser bertajuk Festival Cakrawala atau Feskala yang diselenggarakan oleh mahasiswa. Utang ratusan juta rupiah itu dibebankan kepada para mahasiswa yang terlibat.
Subur mengatakan, saat pertemuan pada awal Januari 2023, panitia membeberkan utang akibat penyelenggaraan konser itu sekitar Rp 205 juta. Pada pertemuan itu muncul wacana untuk menanggung utang itu secara bersama-sama.
"Pertemuan pertama Januari lalu, ada wacana patungan, dua pekan lagi rencana ada rapat lagi tapi tidak ada satu panitia yang datang, malah ramai di media sosial. Kemudian Rabu (8/2/2023), ada pertemuan lagi dari orangtua ketua pelaksana datang, panitia-panitia, vendor juga. Semua pihak saling menyampaikan pendapat solusi, ada titik temu," kata Subur pada Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Tiket Kurang Laku, Konser Feskala Mahasiswa UM Tuai Utang Ratusan Juta Rupiah
Subur mengatakan, utang itu sebagian sudah dicicil dan saat ini menyisakan sekitar Rp 50 juta. Subur juga membenarkan bahwa sebelumnya ada salah satu mahasiswa yang diutangi hingga Rp 120 juta untuk menyukseskan event tersebut.
Dari sisa utang yang ada saat ini, salah satunya untuk vendor seperti sound system dan dokumentasi,
"Ini kan sebenarnya murni acara dari mahasiswa, jumlah panitia ada sekitar 180 orang, rencananya malam ini, Kamis (9/2/2023) ada pertemuan lagi dari pihak-pihak terkait," katanya.
Baca juga: Tagih Utang di Facebook, Perempuan di Malang Dituntut 2,6 Tahun Penjara, Begini Duduk Perkaranya
Subur menyampaikan, sebenarnya berbagai pihak sudah menolak kegiatan tersebut. Sebab, ada kekhawatiran event itu akan merugi. Menurutnya, ketua pelaksana kegiatan memiliki andil besar dengan bersikeras untuk menyelenggarakan event tersebut.
"Setelah acara itu, sempat senyap, terus ramai di media sosial, ternyata ada utang, ada tagihan dari vendor ke pihak UM, padahal itu bukan acara UM. Tapi memang diadakan mahasiswa UM. Kemudian ada tagihan pajak hiburan dari Pemkot Malang sekitar Rp 14 juta. Akhirnya kita bantu membayar dari bantuan UM sebesar Rp 75 juta," kata Subur.