LUMAJANG, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebabkan pohon tumbang di jalur Ranupane, Desa Burno, Kecamatan Senduro, pada Senin (6/2/2023).
Pohon berdiameter 100 sentimeter dan tinggi sekitar 20 meter ini menutup seluruh badan jalan dari Lumajang menuju Ranupane dan sebaliknya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, pohon tumbang di Ranupane disebabkan oleh curah hujan tinggi yang beberapa hari terakhir mengguyur Lumajang.
Baca juga: 4.600 Warga Lumajang Berangkat ke Sidoarjo Rayakan 1 Abad NU, Kapolres Beri Pengawalan
"Benar ada pohon tumbang di jalur menuju Ranupane. Diduga disebabkan curah hujan tinggi dan angin kencang sehingga tanah tebing terkikis sehingga akar pohon tidak kuat menopang rimbunnya pohon," kata Patria di Lumajang, Senin.
Patria menambahkan, tumbangnya pohon di jalan alternatif menuju Kabupaten Malang ini tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, saat pohon tumbang pada pukul 03.00 WIB, kondisi jalan masih sepi dari lalu lalang kendaraan.
Baca juga: Pikap di Lumajang Terjun ke Sungai Usai Pecah Ban, 1 Penumpang Hilang
"Korban tidak ada, karena tumbangnya dini hari ya jadi masih sepi," tambahnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lumajang AKP Radyati Putri mengatakan, untuk sementara jalur alternatif Lumajang - Malang via Ranupane ditutup total sampai proses pembersihan jalan selesai dilakukan.
"Informasinya pohon tumbang menutup seluruh badan jalan jadi sementara kita tutup sampai proses pembersihan jalan selesai," kata Putri.
Putri menambahkan, warga bisa menggunakan jalur utama via Tol Probolinggo atau jalur alternatif Curah Kobokan jika ingin pergi ke Kabupaten Malang.
Khusus untuk jalur alternatif Curah Kobokan, Putri mengimbau warga yang ingin melintas agar berhati-hati dan memperhatikan kondisi cuaca.
Sebab, jika hujan mengguyur kawasan Gunung Semeru, jalur alternatif ini berpotensi besar dilewati aliran lahar dingin Gunung Semeru.
"Sementara yang bisa dilewati ada dua, yaitu lewat Probolinggo bisa lewat tol maupun non-tol atau lewat Curah Kobokan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.