Daya tarik Ranu Kumbolo lainnya berupa kehidupan satwa migran burung belibis.
Telaga Ngebel terletak di Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Luas Telaga Ngebel mencapai 150 hetare atau sekitar lima kali lipat luas Telaga Sarangan.
Kawasan Telaga Ngebel berada pada ketinggian 734 meter di atas permukaan laut, sehingga suhu di telaga ini selalu dingin pada kisaran 20 derajat celcius.
Telaga Ngebel dikategorikan sebagai kawah bentukan morfologi negatif dari bentang alam vulkanik.
Proses terbentuknya Telaga Ngebel, yaitu diawali erupsi plinian kemudian disusul oleh erupsi freatomagmatik dan diakhiri oleh lava dasit.
Baca juga: Telaga Ngebel di Ponorogo: Daya Tarik, Harga Tiket, Legenda, dan Rute
Dimana, lava dasit membentuk morfologi lava dome pada bagian bibir Telaga Ngebel.
Dari serangkaian fase erupsi tersebut, Telaga Ngebel dikatagorikan sebagai gunung api maar.
Gunung api maar merupakan gunung yang memiliki kawah dibagian puncaknya. Gunung api maar adalah jenis gunung yang terbentuk setelah terjadinya letusan atau erupsi yang eksplosif.
Aktivitas wisata Telaga Ngebel adalah wisatawan dapat menikmati pemandangan telaga yang dikelilingi oleh hutan pinus dengan menyusuri menggunakan perahu santai, bus air, atau speed boat.
Ranu Klakah terletak di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Ranu Klakah adalah danau alami yang terbentuk dari letusan Gunung Lemongan. Danau ini merupakan danau terluas diantara ketiga danau di sekitar Gunung Klakah, yaitu 22 hektar.
Kedalaman Ranu Klakah mencapai 30 meter dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pemandangan Ranu Klakah sangat luas tanpa terhalang oleh apapun di area pintu air.
Jika tertutup kabut, pemandangan Ranu Klakah akan berlatar Gunung Lemongan (nama lain Gunung Lamongan/Klakah).
Baca juga: Telaga Ngebel Ponorogo yang Indah dan Sejuk di Antara Pegunungan
Kondisi air sangat bersih dan jernih yang berasal dari beberapa sumber mata air.