LAMONGAN, KOMPAS.com - Setelah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya dengan program pembebasan bersyarakat, Hisyam bin Alizein alias Umar Patek berkunjung ke Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
Umar Patek, pria yang merupakan perakit bom pada insiden Bom Bali 2002, itu mengunjungi Yayasan Lingkar Perdamaian dan kediaman Ali Fauzi di Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Saat Abu Bakar Baasyir Soroti Bom Bunuh Diri di Bandung...
Pada kesempatan itu, pria yang divonis 20 tahun penjara itu pun meminta maaf kepada para korban dan keluarga korban Bom Bali 2002. Air mata terlihat membasahi pipi Umar Patek saat meminta maaf.
"Kepada seluruh korban bom Bali, serta keluarga korban, saya memohon maaf dengan penuh ketulusan dari hati. Dan saya tidak akan segan-segan untuk memohon, permohonan maaf itu," ujar Umar Patek, di hadapan awak media di Yayasan Lingkar Perdamaian, Selasa.
Umar Patek juga meminta maaf karena peristiwa Bom Bali 2002 memberikan dampak buruk bagi Indonesia. Hal itu merugikan banyak orang, khususnya warga Bali.
"Saya memohon maaf pula kepada seluruh masyarakat Bali, yang akibat dari bom Bali tersebut banyak mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Bukan hanya masyarakat Bali pada khususnya, namun kepada bangsa Indonesia pada umumnya," kata Umar Patek, sembari berlinangan air mata.
Umar Patek merupakan perakit bom pada insiden Bom Bali 2022 yang menewaskan 202 orang. Sejumlah orang yang tewas itu merupakan turis asing yang sedang pelesiran di Bali.
"Saya memohon maaf kepada semua warga Bali, begitu pula permohonan maaf saya kepada korban dan keluarga korban, baik yang di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Apapun negara mereka, apapun suku bangsa mereka, apapun agama mereka, saya memohon maaf kepada mereka semuanya dengan ketulusan hati," tutur Umar Patek.
Dari sejumlah turis asing yang menjadi korban, beberapa di antaranya berasal dari Australia. Umar Patek pun meminta maaf secara khsusus kepada warga Australia.
"Dan saya juga memohon maaf kepada warga Australia, yang juga mengalami dampak yang sangat hebat dari kejahatan bom Bali yang terjadi," ucap Umar Patek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.