Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Menolak Dievakuasi dari Zona Merah Semeru, Bentak Petugas hingga Videonya Viral

Kompas.com - 06/12/2022, 05:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Seorang pria membentak petugas karena menolak dievakuasi saat erupsi Gunung Semeru terjadi di Lumajang, Jawa Timur.

Padahal, lokasi pria tersebut berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang merupakan salah satu zona merah kawasan Semeru.

Baca juga: Pengelola Padepokan Menolak Dievakuasi Saat Erupsi Semeru, Bupati Lumajang: Harus Evakuasi

Tak hanya menolak, pria tersebut juga menahan petugas membawa orang-orang di sekitarnya ke lokasi aman.

"Saya terima informasi dari warga yang ada di Supiturang, memang benar tidak mau dievakuasi," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2022).

Baca juga: Erupsi Semeru pada Saat 1 Tahun Letusan...

Bukan pondok pesantren

Video penolakan pria tersebut sempat menyebar di media sosial dengan narasi bahwa pria itu adalah pengelola pondok pesantren.

Namun Bupati Lumajang membantah hal tersebut.

"Tapi di sana bukan pondokan yang ada Madrasah Diniyahnya seperti halnya pondok pesantren, ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," tutur Thoriq.

Baca juga: Khofifah Sebut Penangan Korban Erupsi Semeru Dibagi Dua, Pemprov Jatim Tangani Kawasan Pronojiwo

Evakuasi tetap akan dilakukan

Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Thoriq menegaskan akan melakukan evakuasi apa pun yang terjadi.

Evakuasi dilakukan untuk memastikan warga dalam kondisi aman dan selamat jika erupsi susulan kembali terjadi.

Thoriq juga menyatakan akan menyeberang ke Pronojiwo demi memastikan semua warga telah dievakuasi.

"Jadi itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, tetap harus evakuasi," tandasnya.

Baca juga: BPPTKG: Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Tidak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi

Kondisi rumah tertimbun material Semeru di Dusun Kajar Kuning, Minggu (4/12/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Kondisi rumah tertimbun material Semeru di Dusun Kajar Kuning, Minggu (4/12/2022)

2 dusun sudah dikosongkan

Sementara itu, para warga utamanya yang berada di zona merah telah dievakuasi sejak erupsi Semeru terjadi Minggu (4/12/2022).

Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo telah dikosongkan.

"Yang jelas dua dusun kosong, lebih dari 2.000 orang dari dua dusun itu sudah mengungsi," kata Kepala Desa Supiturang Nurul Yakin.

Di Desa Sumberwuluh, Lumajang, petugas dan warga mulai mengevakuasi hewan ternak mereka, Senin (5/12/2022).

"Dusun Kajar Kuning menjadi daerah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dan evakuasi hewan ternak tidak bisa dilakukan hari pertama karena kondisi medan masih rawan," kata Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif, seperti dilansir dari Antara.

Gubernur minta warga evakuasi diri

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah meninjau kondisi jembatan Kajar Kuning yang tertutup abu vulkanik SemeruKOMPAS.com/Miftahul Huda Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah meninjau kondisi jembatan Kajar Kuning yang tertutup abu vulkanik Semeru

Sejak status Semeru meningkat menjadi Level IV (Awas), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meminta warga mengevakuasi diri.

"Saya mohon masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas apa pun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dulu," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya.

"Tolong karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," lanjut dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda | Editor: Dheri Agriesta), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com