SURABAYA, KOMPAS.com- Seorang pria membentak petugas karena menolak dievakuasi saat erupsi Gunung Semeru terjadi di Lumajang, Jawa Timur.
Padahal, lokasi pria tersebut berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang merupakan salah satu zona merah kawasan Semeru.
Baca juga: Pengelola Padepokan Menolak Dievakuasi Saat Erupsi Semeru, Bupati Lumajang: Harus Evakuasi
Tak hanya menolak, pria tersebut juga menahan petugas membawa orang-orang di sekitarnya ke lokasi aman.
"Saya terima informasi dari warga yang ada di Supiturang, memang benar tidak mau dievakuasi," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2022).
Baca juga: Erupsi Semeru pada Saat 1 Tahun Letusan...
Video penolakan pria tersebut sempat menyebar di media sosial dengan narasi bahwa pria itu adalah pengelola pondok pesantren.
Namun Bupati Lumajang membantah hal tersebut.
"Tapi di sana bukan pondokan yang ada Madrasah Diniyahnya seperti halnya pondok pesantren, ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," tutur Thoriq.
Baca juga: Khofifah Sebut Penangan Korban Erupsi Semeru Dibagi Dua, Pemprov Jatim Tangani Kawasan Pronojiwo
Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Thoriq menegaskan akan melakukan evakuasi apa pun yang terjadi.
Evakuasi dilakukan untuk memastikan warga dalam kondisi aman dan selamat jika erupsi susulan kembali terjadi.
Thoriq juga menyatakan akan menyeberang ke Pronojiwo demi memastikan semua warga telah dievakuasi.
"Jadi itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, tetap harus evakuasi," tandasnya.
Baca juga: BPPTKG: Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Tidak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
Sementara itu, para warga utamanya yang berada di zona merah telah dievakuasi sejak erupsi Semeru terjadi Minggu (4/12/2022).
Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo telah dikosongkan.
"Yang jelas dua dusun kosong, lebih dari 2.000 orang dari dua dusun itu sudah mengungsi," kata Kepala Desa Supiturang Nurul Yakin.
Di Desa Sumberwuluh, Lumajang, petugas dan warga mulai mengevakuasi hewan ternak mereka, Senin (5/12/2022).
"Dusun Kajar Kuning menjadi daerah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dan evakuasi hewan ternak tidak bisa dilakukan hari pertama karena kondisi medan masih rawan," kata Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif, seperti dilansir dari Antara.
Sejak status Semeru meningkat menjadi Level IV (Awas), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meminta warga mengevakuasi diri.
"Saya mohon masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas apa pun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dulu," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya.
"Tolong karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," lanjut dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda | Editor: Dheri Agriesta), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.