Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Semeru pada Saat 1 Tahun Letusan...

Kompas.com - 05/12/2022, 05:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LUMAJANG, KOMPAS.com- Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi, Minggu (4/12/2022), persis pada saat satu tahun setelah letusan 4 Desember 2021 yang menewaskan 51 orang.

Sejauh mata memandang abu vulkanik tebal menyelimuti pemukiman warga, salah satunya di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022).

Ribuan orang, utamanya dua desa yang menjadi kawasan zona merah erupsi, mengungsi ke lokasi aman.

Baca juga: Dusun Kajar Kuning di Lumajang Tertimbun Material Abu Vulkanik Erupsi Semeru

Kondisi rumah tertimbun material Semeru di Dusun Kajar Kuning, Minggu (4/12/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Kondisi rumah tertimbun material Semeru di Dusun Kajar Kuning, Minggu (4/12/2022)

Dua dusun di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo telah dikosongkan karena lebih dari 2.000 warganya diungsikan.

Awan panas bahkan telah menerjang lokasi pembangunan Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Jembatan ini menghubungkan antara Kabupaten Malang dan Lumajang dan sempat hancur lantaran diterjang erupsi Gunung Semeru pada 2021.

APG gunung semeru sudah melewati jembatan geladak perakKOMPAS.com/Miftahul Huda APG gunung semeru sudah melewati jembatan geladak perak
Selain itu, Jembatan Kali Kajar yang baru saja diresmikan Khofifah tiga bulan lalu juga terdampak.

Erupsi Semeru kali memunculkan kembali rasa trauma warga pada letusan setahun silam.

Bagaimana tidak, pada Minggu (4/12/2022) siang, kawasan lereng Gunung Semeru telah gelap lantaran tertutup abu vulkanik tebal. Hujan abu pun turun.

Salah satu warga Desa Sumberwuluh yang trauma dan ketakutan, Fatini (40) berlari bersama keluarganya begitu suara gemuruh terdengar.

Desa tempat tinggal Fatini juga menjadi salah satu lokasi paling terdampak pada erupsi tahun lalu.

"Langsung tidak bisa mikir apa-apa, pokoknya selamat saja," kata dia.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jalur Lumajang-Malang Putus Total

Erupsi awan panas sejauh 7 km


Seorang petugas terlihat tengah mengevakuasi warga saat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).Dok BNPB Seorang petugas terlihat tengah mengevakuasi warga saat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).

Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Minggu (4/12/12022).

Awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh 7 kilometer ke arah tenggara dan selatan.

Sedangkan setahun lalu saat letusan besar terjadi, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan APG hingga sejauh 11 kilometer dari kawah.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, 2 Dusun di Lumajang Dikosongkan, 2.000 Warga Mengungsi

Menurut rilis resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kali ini Gunung Semeru juga meluncurkan kolom abu dari puncak kawah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1,5 kilometer sekitar pukul 02.56 WIB.

Tercatat ada delapan kali gempa letusan amplitudo 18-22 mm dengan durasi 65-120 detik.

PVMG langsung mengeluarkan imbauan masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun sejauh 17 kilometer dari Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com