LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan seorang pria menggunakan peci putih menolak dievakuasi saat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, viral di media sosial.
Pria itu juga membentak petugas dengan alasan dari dulu tak pernah mengungsi saat Gunung Semeru meletus.
Baca juga: 2 Jembatan Rusak akibat Erupsi Gunung Semeru, Akses Jalan dari Lumajang ke Malang Terputus
"Ini urusan saya, gak usah ngatur, dari dulu saya tidak pernah lari," kata pria yang diduga pengasuh pondok pesantren itu dikutip dari video.
Pria tersebut juga menahan petugas untuk mengevakuasi semua santri yang ada di pondoknya. Bahkan, ia berani menjamin keselamatan 15 santri yang bertahan di sana.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengonfirmasi perihal video yang viral tersebut. Menurutnya, video itu diambil di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Thoriq membantah pria tersebut seorang pengasuh pondok pesantren. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, tempat itu merupakan padepokan, bukan pondok pesantren.
"Saya terima informasi dari warga yang ada di Supiturang, memang benar tidak mau dievakuasi, tapi di sana bukan pondokan yang ada madrasah diniyahnya seperti halnya pondok pesantren, ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," jelas Thoriq.
Thoriq menambahkan, pihaknya akan tetap melakukan upaya evakuasi dan relokasi untuk mencegah korban jiwa.
Bahkan, Thoriq berencana menyeberang ke Pronojiwo yang aksesnya terputus untuk memastikan semua warga telah dievakuasi.
"Jadi itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, tetap harus evakuasi," tegasnya.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Tim SAR Gabungan Sisir 3 Dusun di Lumajang
Untuk diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih tinggi dan perlu diwaspadai oleh warga.
Terbaru, sekitar pukul 11.36 WIB, masih terjadi luncuran Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur enam kilometer ke arah tenggara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.