Eko menjelaskan, setelah keributan terjadi, puluhan aktivis yang ada di dalam gedung dikepung ribuan massa mahasiswa lain yang berada di luar gedung.
Ribuan massa yang terdiri dari warga sekitar serta pihak pengamanan internal kampus, bersiaga di luar gedung kawasan kampus.
“Mereka bermaksud menyerbu kelompok yang di dalam gedung,” terang AKBP Eko Hartanto.
Untuk menghindari bentrok yang lebih besar, aparat kepolisian dan TNI melakukan penyekatan, dan mengurai massa.
Baca juga: Diduga Terseret Arus Saat Berenang, Bocah Asal Tulungagung Tenggelam di Sungai
Selanjutnya polisi mengevakuasi dan mengamankan puluhan mahasiswa dari dalam gedung, dan dibawa ke Polres Tulungagung.
Sebagian besar, yang dievakuasi polisi merupakan peserta Muspimnas dari wilayah Indonesia Timur.
Saat melakukan proses evakuasi, polisi menyita sebilah senjata tajam jenis badik. Hingga Senin (21/11/2022) siang, sebanyak 75 mahasiswa masih diamankan di Mapolres Tulungagung.
“Saat dilakukan penggeledahan, kami sita sebilah badik,” terang AKBP Eko.
Baca juga: Diduga Terseret Arus Saat Berenang, Bocah Asal Tulungagung Tenggelam di Sungai
Kapolres menjelaskan, kericuhan ini terjadi lantaran persoalan internal.
“Ini sebenarnya konflik internal mereka (PMII),” terang Kapolres Tulungagung.
Menurut dia, keributan terjadi saat sejumlah anggota PMII dari wilayah Indonesia Timur, ingin bertemu ketua umum pengurus besar PMII, terkait persoalan internal.
Di antaranya adalah fasilitas peserta yang diberikan oleh penyelenggara dinilai tidak layak.
“Mereka ingin bertemu dengan PB PMII tapi belum ada kesempatan," kata dia.
Sementara itu, pihak panitia lokal Muspimnas PMII menjelaskan, kericuhan yang terjadi lantaran adanya beberapa peserta ilegal, dari cabang Wilayah Indonesia Timur.
“Kami sudah berkordinasi dengan pihak keamanan dari TNI-Polri,” terang salah satu panitia lokal, Utri Suciati.
Panitia juga menjelaskan, mereka sudah berupaya menyediakan fasilitas yang layak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.