MALANG, KOMPAS.com - Tepat pukul 15.52 WIB, tim dokter forensik telah selesai melakukan proses otopsi dua korban Tragedi Kanjuruhan, almarhumah Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13), di Tempat Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022)
Artinya, proses pelaksanaan otopsi itu berjalan selama kurang lebih 7 jam, sejak dimulai pukul 09.00 WIB.
Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), dr Nabil Bahasuan mengatakan selama proses otopsi itu, tim dokter forensik melakukan serangkaian pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan penunjang.
Baca juga: Datang ke Proses Otopsi, Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Menangis Menjerit: Maafkan Nak
"Memang agak lama tadi karena terkendala penggalian makamnya," ungkapnya saat ditemui usai melakukan otopsi, Sabtu.
Nabil menyebut kondisi jenazah sudah mulai membusuk, karena usianya sudah lebih satu bulan.
"Namun organ apa saja yang kami ambil untuk dijadikan sampel, tidak bisa kami sampaikan. Karena ini menjadi rahasia kedokteran," jelasnya.
Selanjutnya, tim dokter akan melakukan uji laboratorium dari hasil otopsi, tempat dan petugas pengujian laboratorium itu dipastikan independen.
"Tidak bisa kami sampaikan. Tapi pastinya independen," tegasnya.
Sementara hasil otopsi, diperkirakan butuh estimasi waktu selama 8 pekan, tapi menurut Nabil bisa lebih cepat.
"PDFI mohon doa kepada masyarakat untuk bisa memberikan laporan hasil otopsi tadi," pungkasnya.
Untuk diketahui, proses otopsi dilakukan oleh tim dokter forensik yang berjumlah 6 orang. Mereka tergabung dalam Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur.
Tim pelaksana proses otopsi itu diketuai langsung oleh Ketua PDFI Cabang Jawa Timur, dr Nabil Bahasuan, dengan penasihat Prof Dr M. Soekry Erfan Kusuma, dan Prof Dr H Ahmad Yudianto. Keduanya berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Kemudian anggota tim dokter forensik atas nama Abdul Aziz, Sp FM dari RSUD Dr Sutomo Surabaya, dr Deka Bagus Binary dari RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sekaligus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Lalu Dr Edy Suharto, SP. FM dari RSUD Syarifah Ratoe Ebo Kabupaten Bangkalan Madura, dr Nily Sulistyorini, SP. FM dari FK Universitas Airlangga Surabaya, dan dr Rahmania Kemala Dewi, SP. FM dari RS Universitas Airlangga Surabaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.