Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Banjir Bandang di Kota Batu, Apel Siaga Bencana hingga Susur Sungai

Kompas.com - 03/11/2022, 14:32 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Tepat besok atau Jumat (4/11/2022) merupakan satu tahun musibah tragedi banjir bandang di Desa Bulukerto, Kota Batu yang menewaskan 7 orang.

Pasukan darurat siaga bencana pun menggelar apel di halaman parkir timur Balai Kota Among Tani, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Banjir Bandang di Kota Batu, Wali Kota: Semua Korban Hilang Sudah Ditemukan

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati satu tahun bencana banjir bandang.

Apel juga dilakukan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan segala sesuatu bila terjadi bencana.

"Untuk memitigasi, ketika ada bencana kita sudah lebih siap, artinya sekarang kita sudah punya kluster-kluster khusus yang untuk bisa melakukan hal-hal ketika bencana itu terjadi," kata Dewanti saat diwawancarai awak media.

Baca juga: Hanyut Terseret Banjir Bandang di Kota Batu, Mahendra dan Anaknya Ditemukan Tewas

Para personel dari Yonkes 2 Kostrad, Yonbekang 2 Kostrad, dan Yonarhanud 2 Kostrad, sudah bersiaga di lokasi bencana banjir bandang di Kota Batu sejak Kamis (4/11/2021) malam.Dokumentasi Divif 2 Kostrad Para personel dari Yonkes 2 Kostrad, Yonbekang 2 Kostrad, dan Yonarhanud 2 Kostrad, sudah bersiaga di lokasi bencana banjir bandang di Kota Batu sejak Kamis (4/11/2021) malam.

Wali Kota menyampaikan kegiatan susur sungai di Desa Bulukerto sudah dilakukan sebagai bagian upaya antisipasi banjir.

Namun, di sepanjang sungai yang disusuri, masih ditemui kayu-kayu pohon tumbang yang dikhawatirkan menyumbat air.

"Walau kemarin di daerah pusuk lading masih banyak, bukan hanya dahan, tetapi pohon-pohon juga yang turun ke bawah, itu yang nanti dikhawatirkan menyebabkan ada sumbatan-sumbatan air, dan itu yang terjadi ketika banjir bandang lalu," katanya.

Dewanti mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya untuk mencari solusi menyingkirkan kayu-kayu dari pohon di sungai itu.

"Kita sudah berkoordinasi dengan institusi lain untuk bisa bagaimana supaya kayu tersebut diatasnya tidak menghambat jalannya air," katanya.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan dalam menghadapi kondisi siaga darurat bencana, 337 personel gabungan dari berbagai pihak dilibatkan. Dia mengatakan, pada awal Oktober 2022, Kota Batu sudah memasuki musim hujan.

Baca juga: Kejadian Bencana Bertambah, Hujan Deras di Kota Batu Akibatkan Plengsengan Ambrol

Sehingga peningkatan kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan unsur pentahelix dilakukan.

"Di mana kita ketahui BMKG sudah merilis potensi musim hujan di awal Oktober, jadi kita melakukan antisipasi dan peningkatan kesiapsiagaan dengan melibatkan ada 337 personel pasukan," katanya.

Perlu diketahui, wilayah Kota Batu memiliki beberapa potensi ancaman bencana. Di antaranya, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan gedung. Untuk potensi banjir bandang di Desa Bulukerto dimungkinkan dapat terjadi kembali.

"Kemungkinan, tapi kemarin kita cek belum membentuk bendung alam, kalau banjir bandang dikhawatirkan ada bendung alam terjadi, jebol," katanya.

Baca juga: Banjir Bandang di Kota Batu, Wali Kota: Semua Korban Hilang Sudah Ditemukan

Dia menyampaikan bahwa hasil susur sungai yang dilakukan tim gabungan dari Perhutani dan personel BPBD ditemukan adanya kayu-kayu pohon di sepanjang 5,9 kilometer.

Kondisinya, tidak menumpuk atau berserakan.

"Posisinya tidak menumpuk atau berserakan. Kami melihatnya pohon-pohon itu ada serabut dengan akarnya, bukan pembalakan liar dalam bentuk potongan-potongan, itu akarnya terlihat dari dokumentasi yang kami terima," katanya.

Kemudian, medan sulit menuju lokasi tidak memungkinkan untuk menyingkirkan kayu pohon-pohon yang jauh. Bila kayu-kayu dipindahkan ke tepi sungai, bisa jatuh ke bawah kembali.

Baca juga: 142 Warga Mengungsi akibat Banjir Bandang di Kota Batu

"Medannya sangat sulit, perjalanannya saja 3,5 jam menuju salah satu titik, dan tebingnya 20 meter kanan kiri. Jadi kayu-kayu itu kalau kita pindahkan ke samping-samping kemungkinan akan jatuh lagi, kalau kami potong risiko terbawa air kecil ke rumah penduduk warga," katanya.

Kemudian, cara lain yang akan dilakukan untuk menyingkirkan kayu-kayu pohon tersebut dengan menyuntikkan obat tanaman untuk mempercepat pelapukan. Namun, proses tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan sedangkan prediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari 2023.

"Solusi alternatif, kita akan uji coba menyuntikkan untuk mempercepat pelapukan, tapi proses kalau sudah disuntik butuh waktu tiga bulan, nanti kayunya gemuk akan lapuk, jadi tidak akan membahayakan. Kita masih kaji, kemarin rapat koordinasi Gubenur bersama BNPB, ibu wali sudah menyampaikan permasalahan ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com