Penyedia PLTMH Bambang Jiwantoro menjelaskan, pembangkit listrik berskala kecil itu memanfaatkan tenaga air sebagai tenaga penggerak, seperti saluran irigasi, sungai, atau air terjaun alam.
Mesin PLTMH yang berada di bawah air terjun Kali Pedati itu sudah beroperasi secara penuh dan memiliki kapasitas 7 Kw.
PLTMH itu dibangun di Desa Plaosan yang lokasi geografisnya memang sulit dijangkau aliran listrik dari PLN karena kondisi alamnya yang berbukit-bukit.
Baca juga: Mantan Suami Siri Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Kamar Kos Probolinggo
PLTMH itu dikelola oleh Kelompok PLTMH dengan anggota 14 Kepala Keluarga (KK).
“Bagi daerah terpencil, kehadiran energi terbarukan seperti PLTMH sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya,” kata Bambang.
Fasilitas PLTMH Desa Plaosan memiliki kapasitas sebesar lebih kurang 7.000 watt yang dibagi untuk 14 KK dengan total daya per KK sebesar lebih kurang 500 watt. Untuk pembuatan pembangkit listrik itu menelan biaya sekitar Rp 200 juta.
"Warga yang menggunakan listrik PTMH hanya diminta kurang ketika mesin ada perbaikan," pungkas Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.