Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dusun Sosokan di Probolinggo Belum Dialiri Listrik, Tak Ada Akses Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 27/10/2022, 12:43 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepala Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Tosan mengaku, desanya masuk kategori tertinggal.

Tosan menyebut, Dusun Sosokan, salah satu dusun di desa itu belum dialiri listrik, rata-rata penghasilan masyarakat di sana juga masih rendah.

Baca juga: Kunjungi Ponpes Genggong Probolinggo, Anies: Tak Ada Hubungan dengan Pilpres

Tosan menceritakan, aktivitas warga lumpuh pada malam hari. Kondisi itu telah terjadi sejak puluhan tahun lalu.

Tak hanya warga dewasa, kondisi itu juga menyulitkan anak-anak karena tak bisa belajar pada malam hari.

"Ibu yang melahirkan juga susah ditolong karena tidak adanya listrik. Uang yang dimiliki warga tak ada harganya pada malam hari karena gelap," kata Tosan kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Menurut Tosan, Desa Plaosan dihuni 987 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 12 dusun. Sebanyak 25 KK di Dusun Sosokan tak bisa memanfaatkan listrik.

Selain itu, tak ada akses kendaraan bermotor menuju Dusun Sosokan. Sehingga, warga Dusun Sosokan tak ada yang memiliki kendaraan bermotor.

Mayoritas pekerjaan warga dusun itu adalah buruh tani dengan rata-rata penghasilan Rp 35.000 per hari.

Beberapa warga bekerja sebagai peternak dan pekerja serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan, sebagian warga mengandalkan sayuran yang ditanam dan bantuan pemerintah.


Pembangkit listrik tenaga mikro hidro

Kondisi itu menggerakkan masyarakat desa membuat pembangkit listrik sendiri dengan peralatan seadanya. Namun, listrik yang dihasilkan tak stabil sehingga merusak peralatan elektronik.

Pada 2019, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dibuat di sebuah sungai kecil berarus deras di Desa Plaosan. Pembangkit listrik itu mengubah kehidupan warga.

Sebanyak 30 KK memanfaatkan listrik dari PLTMH tersebut. 

"Sehingga warga tidak begitu sulit saat malam hari untuk beraktivitas. PLTMH itu mengalirkan listrik yang tersambung ke rumah warga," jelas Tosan.

Namun, warga Dusun Sosokan belum bisa memanfaatkan listrik tersebut.

 

Penyedia PLTMH Bambang Jiwantoro menjelaskan, pembangkit listrik berskala kecil itu memanfaatkan tenaga air sebagai tenaga penggerak, seperti saluran irigasi, sungai, atau air terjaun alam.

Mesin PLTMH yang berada di bawah air terjun Kali Pedati itu sudah beroperasi secara penuh dan memiliki kapasitas 7 Kw.

PLTMH itu dibangun di Desa Plaosan yang lokasi geografisnya memang sulit dijangkau aliran listrik dari PLN karena kondisi alamnya yang berbukit-bukit.

Baca juga: Mantan Suami Siri Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Kamar Kos Probolinggo

PLTMH itu dikelola oleh Kelompok PLTMH dengan anggota 14 Kepala Keluarga (KK).

“Bagi daerah terpencil, kehadiran energi terbarukan seperti PLTMH sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya,” kata Bambang.

Fasilitas PLTMH Desa Plaosan memiliki kapasitas sebesar lebih kurang 7.000 watt yang dibagi untuk 14 KK dengan total daya per KK sebesar lebih kurang 500 watt. Untuk pembuatan pembangkit listrik itu menelan biaya sekitar Rp 200 juta.

"Warga yang menggunakan listrik PTMH hanya diminta kurang ketika mesin ada perbaikan," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Surabaya
Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Surabaya
Kecelakaan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan Kereta Terdampak

Kecelakaan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan Kereta Terdampak

Surabaya
Cerita Mbah Harjo, Mantan Pejuang Kemerdekaan Jadi Jemaah Haji Tertua Indonesia

Cerita Mbah Harjo, Mantan Pejuang Kemerdekaan Jadi Jemaah Haji Tertua Indonesia

Surabaya
Gudang Ikan di Sumenep Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 200 Juta

Gudang Ikan di Sumenep Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 200 Juta

Surabaya
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, 4 Meninggal dan Kendaraan Sempat Terseret

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, 4 Meninggal dan Kendaraan Sempat Terseret

Surabaya
Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu

Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu

Surabaya
Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

Surabaya
Gempa M 5,0 Terjadi di Pacitan, Terasa di Sejumlah Daerah

Gempa M 5,0 Terjadi di Pacitan, Terasa di Sejumlah Daerah

Surabaya
Pencopet Ditangkap Saat Beraksi pada Momen Halalbihalal di Rumah Khofifah

Pencopet Ditangkap Saat Beraksi pada Momen Halalbihalal di Rumah Khofifah

Surabaya
Bocah SD yang Jadi Pemulung di Nganjuk Dapat Bantuan Sosial dari Polres

Bocah SD yang Jadi Pemulung di Nganjuk Dapat Bantuan Sosial dari Polres

Surabaya
Daftar Bacawabup Lewat PDI-P, Wakil Bupati Sumenep Ingin Lanjutkan Romantisme bersama Bupati Fauzi

Daftar Bacawabup Lewat PDI-P, Wakil Bupati Sumenep Ingin Lanjutkan Romantisme bersama Bupati Fauzi

Surabaya
Warga  Jember Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumah

Warga Jember Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
11 Parpol Deklarasi Dukung Petahana Maju Pilkada Kota Madiun

11 Parpol Deklarasi Dukung Petahana Maju Pilkada Kota Madiun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com