Di sekolah, literasi digital terus dikenalkan kepada para pelajar penyandang disabilitas. Seperti memperkenalkan internet, sosial media dan lainnya. Bahkan, pembelajaran bagi siswa penyandang disabilitas sudah menggunakan teknologi.
“Kami juga harus mengikuti perkembangan zaman, memperkenalkan siswa kami pada dunia digital,” kata Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Patrang, Umi Salma.
Umi mengatakan, proses pembelajaran bagi pelajar menyesuaikan kebutuhan zaman, seperti pelajaran teknologi hingga desain grafis bagi disabilitas netra, rungu, dan intelektual.
Harapannya, agar mereka tidak terjerumus pada sisi jelek internet, seperti menjadi korban penipuan online, pelecehan, hoaks, hingga aksi bullying.
“Siswa kami juga sudah kenal dengan YouTube hingga Facebook,” papar dia.
Baca juga: Gara-gara Utang, Warga Jember Dibacok Temannya Sendiri
Selain itu, agar siswa bisa memiliki pemahaman yang baik tentang ekonomi digital dan memanfaatkannya. Apalagi, penyandang disabilitas tak bisa selamanya bergantung kepada orangtua.
Bahkan, kata dia, ada beberapa pelajar yang juga memiliki akun YouTube dan mengisinya dengan konten sederhana, seperti rutinitas sehari-hari.
“Ada juga yang bisa membuat blogspot, Instagram, Facebook dan meng-upload sendiri kegiatan kegiatan mereka,” tambah Umi.
Umi menilai, literasi digital untuk penyandang disabilitas sangat penting, apalagi di era digital. Ia menambahkan, sekolah tak hanya mengajarkan akademik, tetapi kemandirian, cara bersosialisasi, dan berkomunikasi.
“Apalagi sekarang komunikasi sudah secara digital, jadi kami berharap anak-anak kami punya kemampuan membuat produk hingga memasarkan melalui digital,” terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.