Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aremania: Saya Kehilangan Teman-teman

Kompas.com - 04/10/2022, 06:45 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Saat itu, aparat dengan membawa tongkat pemukul, tameng dan senjata bersiaga. Tidak lama kemudian, gas air mata ditembakkan.

"Kemudian banyak Aremania lari ke lapangan, bukan menyerang petugas tetapi menyelamatkan diri, semakin brutal, teman-teman banyak yang loncat, tahu sendiri pagar tribune tingginya seperti apa," katanya.

Dia juga melihat adanya tembakan kedua dan ketiga yang berjarak dekat dengan tribune. Dadang bisa selamat karena berusaha menutupi wajahnya dengan pakaian yang digunakan.

Meski begitu, dia masih merasakan bau menyengat dari gas air mata yang sangat tajam dan perih di kulit.

Baca juga: Harapan Pelatih Arema FC usai Kerusuhan Mengguncang Kanjuruhan

"Kenapa saya bisa selamat? saya tutupi dengan kaus saya, termasuk teman saya dari lampung, tadinya panik, tutupono raimu ambe rompimu. Bau gas air mata sangat tajam dan perih di kulit," katanya.

Menurutnya, saat itu posisi pintu masuk selatan atau Gate 10-13 dalam kondisi tertutup. Padahal, saat itu Aremania berdesakan untuk berusaha keluar. Kemudian, Aremania menjebol pintu darurat dekat tribun VIP.

Dadang kemudian mencari jalan keluar dari stadion. Saat itu ia melihat banyak orang bergeletakan di sekitar Pintu 14 dekat tribun VIP. Bahkan, salah satu temannya meninggal dunia.

Baca juga: Kapolres Malang dan 9 Komandan Brimob Dicopot, Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan

"Suasana agak mereda, saya bisa keluar, kemudian Pintu 14 dekat VIP, teman-teman saya banyak yang bergeletakan, Ya Allah teman saya biasanya ngopi di Curva Sud sudah MD (Meninggal Dunia)," katanya.

Kemudian, dirinya kembali lari ke tribun untuk menolong para korban yang tergeletak. Dia mencari bantuan polisi, namun tidak ada yang mau menolong karena situasi saat itu sudah kacau.

"Saya lari ke tribune untuk membantu teman yang masih berdesakan, hanya satu pintu mereka pepetan, ada yang berdarah, saya gendong sampai meninggal, kemudian saya lari mencari bantuan ke polisi tidak ada yang bantu, mungkin amarah dari Aremania ada polisi yang dipukuli," katanya.

Dadang juga melihat di sekitar stadion ada banyak jenazah yang tergeletak.

"Saya minta untuk diangkat ke VIP, saya pikir jenazah hanya empat di sana saja, ternyata (di tempat lain) ada tiga, satu polisi, dua jenazah perempuan, kemudian di mushala VIP banyak jenazah," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com