TRENGGALEK, KOMPAS.com- Tangis Cindy Novianty pecah di depan pusara sang suami, Briptu Fajar Yoyok Pujiono, Minggu (3/10/2022).
Pengamanan laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu ternyata menjadi tugas terakhir bagi suaminya yang merupakan anggota Polres Trenggalek tersebut.
Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...
Setelah berdoa bersama, sang istri mendekati gundukan tanah makam suaminya dan mencium batu nisan.
Adapun upacara pemakaman dilakukan secara kedinasan dipimpin oleh Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino.
Baca juga: Sejumlah Kelompok Masyarakat Gelar Tabur Bunga di Stadion Kanjuruhan
Mertua almarhum, Suwarno mengatakan, Briptu Yoyok dikirim untuk melakukan tugas pengamanan laga sepak bola derbi Jatim di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Namun, saat pulang ke rumah pada Minggu (2/10/2022), menantunya tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Jasad menantunya saat itu diantar dengan menggunakan ambulans ke rumah duka.
Baca juga: Aremania Korwil Batur: Salah Apa yang di Tribun sampai Ditembak Gas Air Mata?
Suwarno sangat merasa kehilangan. Sebab menantunya adalah sosok penyayang dan murah senyum.
"Meski menantu, almarhum saya anggap anak sendiri karena ia menyayangi keluarga tanpa membedakan," kata dia usai pemakaman.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter, Gas Air Mata hingga Kapasitas Stadion Jadi Sorotan
Sementara itu Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino menuturkan, Polres Trenggalek mengirimkan 25 personel untuk mengamankan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Briptu Yoyok gugur dalam insiden kerusuhan malam itu.
"Kami mengirimkan sebanyak 25 personel. Salah satu anggota yang meninggal dunia, ada sebagian yang luka," kata Kapolres.
Baca juga: Tim Pencari Fakta Targetkan Pengusutan Tragedi Kanjuruhan Selesai 2-3 Pekan
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Malang usai laga Persebaya Surabaya melawan Arema FC, Sabtu (1/10/2022) malam.
Hingga Minggu (2/10/2022) malam, Dinkes Kabupaten Malang merilis ada 125 korban jiwa.
Dua di antaranya adalah polisi yakni Briptu Fajar Yoyok dan Bripka Andik Purwanto.
Sesaat setelah pertandingan, ribuan suporter merangsek masuk ke lapangan untuk memprotes pada manajemen Arema FC lantaran tim tersebut kalah melawan Persebaya.
Aparat kemudian menembakkan gas air mata ke arah lapangan dan tribun penonton.
Akibatnya, ribuan penonton berdesak-desakan berupaya menyelamatkan diri, ada yang terjatuh dari tribun, terinjak-injak hingga ratusan nyawa melayang.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.