Sementara itu Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino menuturkan, Polres Trenggalek mengirimkan 25 personel untuk mengamankan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Briptu Yoyok gugur dalam insiden kerusuhan malam itu.
"Kami mengirimkan sebanyak 25 personel. Salah satu anggota yang meninggal dunia, ada sebagian yang luka," kata Kapolres.
Baca juga: Tim Pencari Fakta Targetkan Pengusutan Tragedi Kanjuruhan Selesai 2-3 Pekan
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Malang usai laga Persebaya Surabaya melawan Arema FC, Sabtu (1/10/2022) malam.
Hingga Minggu (2/10/2022) malam, Dinkes Kabupaten Malang merilis ada 125 korban jiwa.
Dua di antaranya adalah polisi yakni Briptu Fajar Yoyok dan Bripka Andik Purwanto.
Sesaat setelah pertandingan, ribuan suporter merangsek masuk ke lapangan untuk memprotes pada manajemen Arema FC lantaran tim tersebut kalah melawan Persebaya.
Aparat kemudian menembakkan gas air mata ke arah lapangan dan tribun penonton.
Akibatnya, ribuan penonton berdesak-desakan berupaya menyelamatkan diri, ada yang terjatuh dari tribun, terinjak-injak hingga ratusan nyawa melayang.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.