Keberadaan lokasi yang kini menjadi tempat wisata unggulan tersebut tidak lepas dari peranan dua warga, yaitu Basuki Widodo yang akrab disapa Awik dan Riadi atau dikenal dengan nama Ndarik.
Mereka adalah warga sekitar yang peduli dengan lingkungannya, sekaligus mempunyai komitmen untuk mewujudkannya.
Awik menuturkan, semuanya diawali pada tahun 2017 silam. Setelah mengunjungi beberapa tempat wisata lain yang sedang hits di suatu daerah, dia dan rekan-rekannya mengaku malah kecewa.
"Cuma begitu saja kok bisa ramai pengunjungnya. Sehingga kami terobsesi untuk membikin sendiri yang lebih memuaskan," ujar Awik saat ditemui Kompas.com di kawasan Gronjong Wariti, Minggu (25/9/2022).
Dianggap gila
Dia dan Ndarik lantas teringat dengan keberadaan sungai yang ada di desanya itu. Sungai Gronjong, demikian warga menyebutnya.
Nama itu mengacu adanya penahan dinding tanggul dari bebatuan sungai yang ditahan gronjong kawat.
Saat itu, kondisi lingkungan sungai itu cukup kotor dan tak terurus. Semak belukar hingga sampah rumah tangga di mana-mana. Bahkan lokasi tersebut dikenal karena keangkerannya.
Awik dan Ndarik kemudian mengutarakan cita-citanya itu dan mengajak warga sekitar untuk mewujudkannya. Ternyata warga menganggapnya gila.
"Saya terang-terangan dianggap gila," lanjut pria usia 57 tahun ini.
Baca juga: Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Menyeberang Rel di Kediri
Bahkan gagasannya itu awalnya juga tidak mendapatkan respons positif dari pemerintah desanya sendiri.
Ada pula gangguan-gangguan keamanan. Misalnya ikan-ikan di kolam mati karena diracun orang maupun hiasan-hiasan pemanis lokasi wisata rusak dan hilang.
Namun dia tak patah arang. Bersama dengan beberapa orang warga yang mendukung, pembersihan sungai terus dilakukan.
Seiring waktu, semakin banyak warga yang percaya kepadanya. Mereka bahu-membahu membersihkan sungai dan mulai terlihat hasilnya.
Baca juga: Pemkab Kediri Naikkan Bantuan Parpol Rp 6.000 dalam Rapat Paripurna DPRD