Ketua Pasar Barongan Kali Gunting, Nusa Amin mengatakan, Pasar Barongan memberikan ruang untuk promosi dan jual beli produk lokal, serta makanan menyehatkan.
Untuk produk kerajinan, barang yang dijual harus berasal dari karya lokal, bukan didatangkan dari daerah lain, apalagi barang impor dari luar negeri.
Kemudian, kata Amin, bagi penjual makanan, dilarang menggunakan bumbu yang mengandung MSG, memakai pengawet makanan buatan serta pewarna makanan buatan.
Baca juga: Bayi Meninggal di Tengah Persalinan di Jombang, Cara Mencegah Kejadian Serupa
Syarat berikutnya yang harus dipatuhi para pedagang di Pasar Barongan, tidak menggunakan plastik sebagai tempat dagangan maupun kemasan produk dan makanan atau minuman.
“Syaratnya tidak boleh pakai plastik, tidak boleh memakai MSG, dan makanan tanpa pengawet buatan, tanpa pewarna buatan. Tujuan kita back to nature, kembali ke alam,” kata Amin, saat ditemui Pasar Barongan, Sabtu.
Pantauan Kompas.com, pedagang di Pasar Barongan menjual aneka jajanan tradisional khas nusantara. Produk jajanan yang tersedia, antara lain gethuk lindri, cenil, thiwul hingga aneka jajanan polo pendem.
Baca juga: RSUD Jombang Minta Maaf atas Kejadian Bayi Meninggal di Tengah Persalinan
Untuk makanan berat, para pedagang menjual nasi ampok atau nasi jagung, nasi kuning, nasi pecel, hingga bobor yuyu, serta ketan.
Semua makanan dan jajanan yang dijual, menggunakan wadah atau dikemas dengan daun pisang. Tak terlihat adanya kemasan atau wadah makanan berbahan plastik.
Sementara di sisi barat, tepat di tepi Kali Gunting, para pedagang menjual aneka produk olahan dari perorangan maupun UMKM lokal.
Produk yang tampak dipajang, antara lain anyaman bambu, ukiran dari bambu, kain batik, produk anyaman pandan, hingga manik-manik.
Baca juga: Kisah Bayi di Jombang Meninggal di Tengah Persalinan, Sang Ayah: Dipaksa Lahir Normal