Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Pasar Barongan di Jombang yang Unik, Bebas Sampah Plastik, Bilah Bambu Jadi Alat Membeli

Kompas.com - 06/08/2022, 17:45 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Diiringi musik gamelan, pedagang melayani para pengunjung yang mendatangi lapaknya.

Uniknya, di tempat itu, transaksi jual beli tidak menggunakan uang tunai. Pembeli yang meminati barang yang dijual, cukup menyerahkan satu hingga beberapa bilah bambu sebagai alat tukar.

Makanan tradisional khas nusantara dijajakan pedagang di lapak masing-masing. Berbagai produk kerajinan tangan dari pelaku UMKM lokal, melengkapi suasana pasar tradisional tersebut.

Hawa sejuk alami di lingkungan kebun bambu menjadi pembeda dengan suasana di kebanyakan pasar tradisional. 

Baca juga: Bayi Meninggal Saat Persalinan, Polisi Periksa 7 Tenaga Medis RSUD Jombang

Pasar di tepi sungai

Suasana pasar yang lain dari biasanya itu tersaji di Pasar Barongan Kali Gunting, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022).

Pasar itu berada di tepi kali gunting Desa Mojotrisno. Lingkungannya dikelilingi rumpun bambu yang mampu melindungi kawasan pasar dari sengatan matahari.

Penyebutan nama Pasar Barongan Kali Gunting merujuk pada lokasi. Barongan merupakan istilah jawa yang berarti kebun bambu atau rumpun bambu.

Baca juga: Buntut Bayi Meninggal Saat Persalinan, RSUD Jombang Diminta Perbaiki Layanan

Adapun barongan yang kini disulap menjadi pasar, berada di tepi sungai atau kali gunting yang melintasi wilayah Desa Mojotrisno.

Pasar Barongan Kali Gunting didesain sebagai pasar tradisional.

Namun tidak seperti kebanyakan pasar tradisional, ada persyaratan khusus bagi pedagang agar bisa ikut berjualan di Pasar Barongan. 

Baca juga: Keluarga Terima Permintaan Maaf RSUD Jombang atas Kejadian Bayi Meninggal di Tengah Persalinan

 

Suasana Pasar Barongan Kali Gunting di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana Pasar Barongan Kali Gunting di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Bebas plastik

Ketua Pasar Barongan Kali Gunting, Nusa Amin mengatakan, Pasar Barongan memberikan ruang untuk promosi dan jual beli produk lokal, serta makanan menyehatkan.   

Untuk produk kerajinan, barang yang dijual harus berasal dari karya lokal, bukan didatangkan dari daerah lain, apalagi barang impor dari luar negeri. 

Kemudian, kata Amin, bagi penjual makanan, dilarang menggunakan bumbu yang mengandung MSG, memakai pengawet makanan buatan serta pewarna makanan buatan. 

Baca juga: Bayi Meninggal di Tengah Persalinan di Jombang, Cara Mencegah Kejadian Serupa 

Syarat berikutnya yang harus dipatuhi para pedagang di Pasar Barongan, tidak menggunakan plastik sebagai tempat dagangan maupun kemasan produk dan makanan atau minuman.

“Syaratnya tidak boleh pakai plastik, tidak boleh memakai MSG, dan makanan tanpa pengawet buatan, tanpa pewarna buatan. Tujuan kita back to nature, kembali ke alam,” kata Amin, saat ditemui Pasar Barongan, Sabtu.

Pantauan Kompas.com, pedagang di Pasar Barongan menjual aneka jajanan tradisional khas nusantara. Produk jajanan yang tersedia, antara lain gethuk lindri, cenil, thiwul hingga aneka jajanan polo pendem.

 Baca juga: RSUD Jombang Minta Maaf atas Kejadian Bayi Meninggal di Tengah Persalinan

Untuk makanan berat, para pedagang menjual nasi ampok atau nasi jagung, nasi kuning, nasi pecel, hingga bobor yuyu, serta ketan.

Semua makanan dan jajanan yang dijual, menggunakan wadah atau dikemas dengan daun pisang. Tak terlihat adanya kemasan atau wadah makanan berbahan plastik. 

Sementara di sisi barat, tepat di tepi Kali Gunting, para pedagang menjual aneka produk olahan dari perorangan maupun UMKM lokal.

Produk yang tampak dipajang, antara lain anyaman bambu, ukiran dari bambu, kain batik, produk anyaman pandan, hingga manik-manik.

Baca juga: Kisah Bayi di Jombang Meninggal di Tengah Persalinan, Sang Ayah: Dipaksa Lahir Normal

 

Bambu sebagai alat tukar

Transaksi di pasar itu tidak menggunakan uang tunai. Setiap produk yang diinginkan pembeli, bisa ditukar dengan satu hingga beberapa keping bilah bambu. 

Agar bisa membeli di pasar, setiap pengunjung harus menukarkan uang tunai dengan kepingan atau bilah bambu. Setiap keping bambu, bernilai Rp 2.000.

Adapun kepingan bambu yang bisa dijadikan alat tukar pembelian, disediakan pengelola pasar di pintu masuk pasar, serta bagian belakang pasar. 

Baca juga: Cerita Riski, Diangkat Jadi Anggota Satpol PP Kediri Usai Berprestasi di Porpov Jatim

Amin menuturkan, pemanfaatan bilah bambu sebagai alat tukar, diharapkan bisa membawa angan pengunjung pada situasi jual beli di masa lalu.

Selain itu, peredaran kepingan bambu selama pasar dibuka, dimaksudkan untuk mendeteksi seberapa besar omzet Pasar Barongan setiap kali dibuka.

“Pakai bambu itu menjadi semacam ikon, seperti zaman dahulu. Hari ini kita sediakan 3.000 keping, tapi ternyata sudah habis, sampai kekurangan dan tadi kita suplai lagi,” kata Amin.

Dia menambahkan, Pasar Barongan Kali Gunting didesain sebagai pasar tradisional sekaligus destinasi wisata baru.

Sajian produk lokal dan makanan tradisional khas nusantara, diharapkan bisa menarik minat pengunjung.

Baca juga: Buntut Bayi Meninggal Saat Persalinan, RSUD Jombang Diminta Perbaiki Layanan

Amin mengungkapkan, gagasan membuka pasar di lingkungan kebun atau rumpun bambu di tepi Kali Gunting, tak terlepas dari peran Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya.

Sejak beberapa bulan lalu, UK Petra melalui lembaga Pusat Pengabdian pada Masyarakat (PPM) melakukan kajian dan pengabdian di Desa Mojotrisno.  

Perpaduan ide antara masyarakat dengan pegiat lingkungan, serta mahasiswa dan dosen UK Petra melahirkan gagasan bersama membuka pasar yang kemudian diberi nama Pasar Barongan Kali Gunting.

Pasar Barongan dibuka setiap satu bulan sekali, mulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00 WIB. Pada bulan-bulan berikutnya, Pasar Barongan buka pada hari Minggu di awal bulan.

Baca juga: Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Jombang, DPRD: Sudah Klir

Kepala Pusat Pengabdian pada Masyarakat (PPM) UK Petra, Lintu Tulistyantoro mengatakan, selain sebagai destinasi wisata, Pasar Barongan Kali Gunting didesain untuk memfasilitasi pengembangan produk lokal.

Pasar tersebut, ungkap dia, berhasil dibuka berkat kolaborasi antara masyarakat, pegiat lingkungan, pelaku usaha lokal, UK Petra, serta Pemerintah Desa Mojotrisno.

“Produk yang dihadirkan adalah produk utama Desa Mojotrisno, antara ada Cor Logam, batik warna alam, batik panji, Tenun, Ecoprint hingga kuliner lokal,” kata Lintu saat menghadiri pembukaan Pasar Barongan Kali Gunting, Sabtu.  

Dia menjelaskan, jauh hari sebelum membuka pasar di lingkungan kebun bambu di tepi Kali Gunting, pihaknya telah berinteraksi dengan masyarakat, melakukan analisis lingkungan dan potensi yang dikembangkan.

Pasar Barongan Kali Gunting akhirnya berhasil dibuka setelah pihaknya menyelesaikan 4 program pendampingan, yakni Interior Design, Visual Communication Design, arsitektur, serta Creative Tourism.

“Proses yang cukup panjang kami siapkan hal ini. Kolaborasi terjadi dari berbagai program yang ada di UK Petra agar Desa Mojotrisno bisa menjadi destinasi wisata di Indonesia,” kata Lintu.

Dia menambahkan, keberadaan Pasar Barongan Kali Gunting yang buka setiap hari minggu di awal bulan, diharapkan bisa alternatif destinasi wisata masyarakat.

Selain itu, keberadaan dan eksistensinya diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Desa Mojotrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com