Setelah pemeriksaan forensik, korban kembali dibawa ke kediamannya untuk disemayamkan sekitar pukul 16.30 WIB.
Namun ketika hendak meletakkan jenazah di salah satu ruangan kamar yang terkunci, anggota polisi terkejut.
Petugas menemukan tumpukan selimut yang di bawahnya terdapat kerangka manusia.
"Kondisi kerangka sudah saling terpisah. Sebagian ditemukan di sebuah kardus mie instan yang terletak di kamar Rokani. Sedangkan kerangka yang tertutup selimut itu masih melekat kain warna biru dan kain celana warna abu-abu," jelas Taufik.
Baca juga: Vaksinasi Booster Kedua Nakes, Dinkes Malang: Menunggu Distribusi Pemprov Jatim
Diduga kerangka manusia itu adalah anak Rokani yang bernama Suprapto.
Sebab sebelumnya, Rokani sehari-hari tinggal bersama Suprapto. Hanya saja, selama 9 bulan terakhir, warga sekitar tidak pernah melihat Suprapto di rumah tersebut.
"Dugaan ini diperkuat juga dari keterangan warga sekitar, bahwa pakaian yang melekat pada kerangka itu mirip dengan pakaian yang kerap digunakan sehari-hari oleh Suprapto," katanya.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik RSSA Malang, struktur tengkorak menunjukkan kerangka berjenis kelamin laki-laki dan memiliki usia di atas 40 tahun.
"Juga tidak ditemukan resapan darah maupun tanda kekerasan lain pada seluruh struktur tulang dan tengkorak itu," ujarnya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Rokani maupun Suprapto selama hidupnya mengalami gangguan jiwa.
"Diduga tewasnya Suprapto ini karena sakit. Atas permintaan keluarga dan masyarakat setempat yang selama ini membantu korban, keduanya langsung dimakamkan," imbuh Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.