MALANG, KOMPAS.com - Jasad dan kerangka manusia ditemukan di dalam salah satu rumah di kawasan Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Rabu (3/8/2022).
Mayat perempuan tersebut diketahui adalah Rokani (72) yang merupakan pemilik rumah.
"Saat ditemukan jasad korban dalam keadaan membusuk di dalam kamar. Diperkirakan usia kematiannya telah 6 hari berselang," ungkap Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) Malang, Iptu Ahmad Taufik saat ditemui, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 4 Agustus 2022: Pagi dan Sore Cerah
Penemuan jasad korban bermula saat salah satu tetangga bernama Panaji mencium bau tidak sedap dari kediaman korban, Rabu (3/8/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.
Meurut keterangan saksi, rumah korban memang selalu tertutup sejak enam hari terakhir.
Di sisi lain, korban jarang bersosialisasi dengan warga sekitar, karena diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: Penjual Tompo di Malang Jadi Korban Perampokan, Uang Rp 19 Juta Hasil Menabung Lenyap
"Mendengar bau tidak sedap itu, warga mendobrak rumah korban, dan menemukan jasad korban sudah membusuk telentang di kamar," katanya.
Setelah peristiwa itu, polisi mengevakuasi jasad korban ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk divisum.
"Hasil visum tidak ditemukan adanya dugaan kekerasan atas tewasnya korban. Ia diduga tewas karena sakit," tuturnya.
Baca juga: Penjual Tompo di Malang Jadi Korban Perampokan, Uang Rp 19 Juta Hasil Menabung Lenyap
Setelah pemeriksaan forensik, korban kembali dibawa ke kediamannya untuk disemayamkan sekitar pukul 16.30 WIB.
Namun ketika hendak meletakkan jenazah di salah satu ruangan kamar yang terkunci, anggota polisi terkejut.
Petugas menemukan tumpukan selimut yang di bawahnya terdapat kerangka manusia.
"Kondisi kerangka sudah saling terpisah. Sebagian ditemukan di sebuah kardus mie instan yang terletak di kamar Rokani. Sedangkan kerangka yang tertutup selimut itu masih melekat kain warna biru dan kain celana warna abu-abu," jelas Taufik.
Baca juga: Vaksinasi Booster Kedua Nakes, Dinkes Malang: Menunggu Distribusi Pemprov Jatim
Diduga kerangka manusia itu adalah anak Rokani yang bernama Suprapto.
Sebab sebelumnya, Rokani sehari-hari tinggal bersama Suprapto. Hanya saja, selama 9 bulan terakhir, warga sekitar tidak pernah melihat Suprapto di rumah tersebut.
"Dugaan ini diperkuat juga dari keterangan warga sekitar, bahwa pakaian yang melekat pada kerangka itu mirip dengan pakaian yang kerap digunakan sehari-hari oleh Suprapto," katanya.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik RSSA Malang, struktur tengkorak menunjukkan kerangka berjenis kelamin laki-laki dan memiliki usia di atas 40 tahun.
"Juga tidak ditemukan resapan darah maupun tanda kekerasan lain pada seluruh struktur tulang dan tengkorak itu," ujarnya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Rokani maupun Suprapto selama hidupnya mengalami gangguan jiwa.
"Diduga tewasnya Suprapto ini karena sakit. Atas permintaan keluarga dan masyarakat setempat yang selama ini membantu korban, keduanya langsung dimakamkan," imbuh Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.