Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Menyerah, Setiap Hari Saya Gali Pasir untuk Mencari Jenazah Anak Saya..."

Kompas.com - 03/08/2022, 12:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LUMAJANG, KOMPAS.com - Delapan bulan tanpa henti, Muhammad Zuhri (46) terus menggali tanah serta pasir untuk mencari jenazah anaknya yang hilang saat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Desember 2021 lalu.

Meski sulit dan harus mengeluarkan seluruh daya dan upaya, Zuhri tetap tak menyerah demi menemukan jasad putra tercinta, Ahmad Rendy Pratama (19).

Seolah tidak ada sejengkal tanah pun dilewatkan Zuhri. Hari demi hari, dia terus menggali, mulai matahari terbit hingga kembali tenggelam.

"Kalau menyerah (menemukan Rendy) itu tidak pernah saya, namanya juga mencari anak, setiap hari saya gali (pasir) terus berharap jenazahnya bisa ketemu," kata Zuhri di rumahnya, Dusun Kebon Agung, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Perjuangan Zuhri, 8 Bulan Menggali untuk Cari Putranya yang Hilang Saat Erupsi Semeru, Ditemukan Sudah Menjadi Kerangka

Rendy pergi menjemput sang ayah

Warga hanya bisa melihat dua truk yang terjebak aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Selasa (19/4/2022)Dok. Pribadi Warga hanya bisa melihat dua truk yang terjebak aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Selasa (19/4/2022)

Zuhri yakin, anaknya terakhir kali berada di sekitar sungai sebelum hilang pada saat erupsi Semeru, awal Desember 2021.

Rendy ketika itu hendak menjemput Zuhri yang bekerja di seberang sungai. Suasana saat itu gelap padahal hari belum malam.

Karena motor yang dikendarai ayahnya tidak memiliki lampu, sang ibu, Siti Maryam (45) pun meminta Rendy untuk menjemput ayahnya ke tempat kerja.

Ternyata kondisi gelap tersebut ialah pertanda bahwa Gunung Semeru akan meletus.

Beberapa saat setelah Rendy berangkat, Zuhri ternyata pulang ke rumah dan saat itu pula Gunung Semeru meletus.

Sang ibu sempat berteriak histeris mencari Rendy. Sejak saat itu putranya tak pernah pulang.

Baca juga: Tulang dan Tengkorak Manusia Ditemukan di Lumajang, Diduga Korban Erupsi Semeru

Demi mencari putra sulungnya, sang ayah rela meninggalkan pekerjaannya sebagai perajin gula jawa.

Zuhri bahkan mengeluarkan biaya yang tak sedikit.

Seperti untuk menyewa alat berat seharga Rp 400.000 per jam hingga membayar setoran kepada pemilik lokasi tambang seharga Rp 30.000 untuk satu truk pasir.

"Sampai sewa beko sendiri Rp 400.000 per jamnya, tapi tidak ketemu, untung waktu itu banyak yang kasih bantuan jadi tidak sampai bayar banyak," ucap Zuhri.

Baca juga: Tulang dan Tengkorak Manusia Ditemukan di Lumajang, Diduga Korban Erupsi Semeru

"Bayar setoran juga ke pemilik tambang karena saya ngeruk pasir di sana, satu rit Rp 30.000,"lanjut dia.

Namun bagi Zuhri, materi yang dikeluarkan tidak pernah sebanding dengan nyawa anaknya.

Baca juga: Ramai soal Bintang Berjajar Melintas di Langit Gunung Semeru, Ini Kata BRIN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com