Setidaknya, tiga hari dilewati Zuhri mencari dengan alat berat, tapi jasad sang buah hati tidak juga ditemukan.
Saat semua alat berat ditarik, Zuhri mencari Rendy secara manual dengan tangannya sendiri.
Berbekal cangkul dan arit, ia terus melakukan penggalian.
Zuhri juga mengumumkan ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan putranya ke semua warga, terutama para pencari pasir.
Saat hilang, diketahui Rendy mengenakan kaus berwarna hitam dengan tulisan Jogja dan memakai celana jin warna biru gelap.
"Baju itu, baju kesayangannya Rendy, itu pokoknya cuci kering pakai," jelasnya.
Baca juga: 3 Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Lumajang, Satu Orang Terjepit
Pada awal Agustus 2022, salah satu pencari pasir bernama Said menemukan tulang dan tengkorak manusia dengan ciri-ciri pakaian seperti yang disampaikan Zuhri.
Ternyata sebelum penemuan tengkorak, warga juga sudah sempat menemukan sebuah helm yang diduga merupakan milik Rendy.
Warga pun menduga bahwa itu tulang itu berkaitan dengan hilangnya Rendy. Mereka kemudian menghubungi Zuhri, bahkan menjemput Zuhri ke rumahnya lantaran telepon tidak diangkat.
Mendengar informasi tersebut, seketika Zuhri berlari ke lokasi aliran sungai untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah benar-benar anaknya.
"Ditelepon berkali-kali saya enggak dengar, terus dijemput sama orang-orang ke sini, langsung saya lari ke sana memastikan," ceritanya.
Baca juga: Homestay Bromo-Tengger-Semeru Terkendala Penyediaan Air Bersih
Zuhri berlari dalam kondisi perasaan bercampur aduk. Bingung, sedih dan bersyukur jika tulang-tulang tersebut adalah milik Rendy, putra yang selama ini dicarinya.
Ia kemudian memotret pakaian yang menempel di potongan tulang itu dan mengirimkannya kepada istrinya.
"Istri saya langsung bilang 'iya itu Rendy', kebetulan waktu itu pakaiannya masih utuh jadi dia langsung yakin," terangnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 2 Agustus 2022