PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penyebab kematian Prada Sandi Darmawan (21), anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) di Yonif 11 Brigif 3 Pasmar 3, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, sempat simpang siur.
Keluarga dibuat bingung karena tidak ada informasi resmi dari tempat Sandi Darmawan bertugas.
Kakak ipar almarhum Sandi Darmawan, Agus Hermanto menjelaskan, informasi yang diterima keluarga, ada yang menyebutkan Sandi meninggal karena tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Ada pula informasi karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Kami sekeluarga sempat dibuat bingung apa penyebab kematian adik kami," kata Agus Hermanto di rumah duka, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Dituduh Mencuri Kartu ATM Milik Temannya, Anggota TNI Tewas Dikeroyok 6 Orang Seniornya
Kabar ketiga kematian Sandi yang diyakini oleh keluarga, yakni dikeroyok oleh seniornya.
Ditambah lagi dengan bukti foto-foto yang beredar di media sosial. Bahkan ada foto yang diterima keluarga saat Sandi sedang dirawat di ICU di sebuah rumah sakit.
Dalam foto tersebut, Sandi sedang terbaring dengan selang di tubuhnya.
"Di foto itu ada gambar monitor pengukur detak jantung tanggal 16 Juli 2022.Tandanya, Sandi sudah meninggal karena di monitor sudah lurus garis-garis detaknya," terang Agus.
Baca juga: Pomal Tangani Kasus Anggota TNI yang Tewas Diduga Dikeroyok Senior di Sorong
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.