JOMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 318 orang simpatisan MSA (42), anak kiai Jombang yang menjadi tersangka pencabulan, dipulangkan dari kantor polisi, Jumat (8/7/2022) petang.
Mereka sebelumnya ditangkap polisi karena dianggap menghalang-halangi petugas yang mencari keberadaan MSA di Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/7/2022).
Setelah menjalani proses pemeriksaan dan sempat ‘menginap’ di Mapolres selama 1 malam, ratusan simpatisan MSA akhirnya dipulangkan, Jumat petang.
Sedangkan polisi menetapkan 5 orang simpatisan sebagai tersangka.
Setelah pemulangan simpatisan MSA dari kantor polisi, beredar video orasi pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) di depan ratusan orang. Video itu beredar melalui Whatsapp, sejak Sabtu (9/7/2022).
Video dengan durasi 2 menit 5 detik tersebut menayangkan seorang laki-laki dengan kemeja hitam dan memakai peci hitam melakukan orasi di depan ratusan jemaah.
Lokasi orasi, diduga berada di kompleks Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pesantren itu dipimpin oleh KH Muchtar Mu’thi, ayah dari MSA yang menjadi tersangka pencabulan dan telah dijemput paksa polisi Kamis pekan lalu.
Baca juga: Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan Ditahan di Rutan Medaeng
Adapun jemaah yang hadir, diduga merupakan simpatisan MSA yang baru dipulangkan dari Mapolres Jombang.
Dari video tersebut, sang orator mengungkit soal perang Badar.
Dikonfirmasi terkait video yang beredar, Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto, membenarkan jika peristiwa sebagaimana terekam video terjadi di kompleks Pondok Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang.
Tepatnya, di halaman kediaman Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Shiddiqiyah, KH Muchtar Mu'thi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.