Salin Artikel

Beredar Video Orasi soal Perang Badar Usai Simpatisan MSA Dipulangkan, Polisi Akan Panggil Orator

Mereka sebelumnya ditangkap polisi karena dianggap menghalang-halangi petugas yang mencari keberadaan MSA di Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/7/2022).

Setelah menjalani proses pemeriksaan dan sempat ‘menginap’ di Mapolres selama 1 malam, ratusan simpatisan MSA akhirnya dipulangkan, Jumat petang.

Sedangkan polisi menetapkan 5 orang simpatisan sebagai tersangka.

Video orasi beredar

Setelah pemulangan simpatisan MSA dari kantor polisi, beredar video orasi pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) di depan ratusan orang. Video itu beredar melalui Whatsapp, sejak Sabtu (9/7/2022). 

Video dengan durasi 2 menit 5 detik tersebut menayangkan seorang laki-laki dengan kemeja hitam dan memakai peci hitam melakukan orasi di depan ratusan jemaah.

Lokasi orasi, diduga berada di kompleks Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Pesantren itu dipimpin oleh KH Muchtar Mu’thi, ayah dari MSA yang menjadi tersangka pencabulan dan telah dijemput paksa polisi Kamis pekan lalu.

Adapun jemaah yang hadir, diduga merupakan simpatisan MSA yang baru dipulangkan dari Mapolres Jombang. 

Dari video tersebut, sang orator mengungkit soal perang Badar.

Dikonfirmasi terkait video yang beredar, Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto, membenarkan jika peristiwa sebagaimana terekam video terjadi di kompleks Pondok Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang.

Tepatnya, di halaman kediaman Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Shiddiqiyah, KH Muchtar Mu'thi.


Bantah memprovokasi

Orasi tersebut, ungkap Joko, disampaikan oleh ES, salah satu pengurus Orshid. Orasi di depan ratusan orang tersebut dilakukan pada Jumat (8/7/2022) petang.

Mayoritas yang hadir, lanjut dia, merupakan para simpatisan anak kiai Jombang tersangka pencabulan yang baru dipulangkan dari kantor polisi.

Namun, Joko membantah jika orasi yang terekam dalam video tersebut, bertujuan untuk memprovokasi jamaah Shiddiqiyah atau simpatisan MSA.

“Bukan provokasi. Tujuannya untuk menyemangati para santri dan jamaah Shiddiqiyah yang baru pulang dari Polres Jombang,” kata Joko kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Dia mengungkapkan, sebanyak 318 jemaah Shiddiqiyah yang digelandang polisi ke Mapolres Jombang saat penjemputan paksa MSA, telah dipulangkan.

Mereka terdiri 75 santri dan 243 jemaah Shiddiqiyah.

Orator akan dipanggil

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya telah mendapatkan video orasi di kompleks Pondok Pesantren Shiddiqiyah setelah  ratusan simpatisan MSA dipulangkan dari kantor polisi.

“Kita sudah melaksanakan analisis terhadap video yang beredar setelah dipulangkannya massa yang diamankan di Mapolres Jombang, kita laksanakan konsultasi pada ahli bahasa, kemudian kita laksanakan pemanggilan,” kata Giadi di Mapolres Jombang, Senin.

Polisi berencana melakukan pemeriksaan pada sosok yang melakukan orasi di depan ratusan Jemaah Shiddiqiyah pada pekan lalu.

“Sudah kita dapatkan inisialnya, orangnya juga sudah jelas. Sudah kita jadwalkan untuk melakukan pemanggilan. Panggilan sudah kita kirim hari ini,” ujar Giadi.


Sebagaimana diberitakan, MSA (42), anak kiai di Jombang, Jawa Timur yang menjadi tersangka pencabulan, akhirnya berhasil dijemput paksa oleh polisi, Kamis (7/7/2022) malam. 

Upaya penjemputan paksa tersangka pencabulan pada santriwati itu berjalan cukup alot. Polisi membutuhkan waktu lebih dari 15 jam untuk memaksa MSA menyerahkan diri.

MSA, anak kiai di Jombang itu dilaporkan ke polisi atas kasus pencabulan oleh korban berinisial NA, pada 29 Oktober 2019. NA merupakan salah seorang santri perempuan asal Jawa Tengah. 

Polres Jombang telah mengeluarkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan pada 12 November 2019. 

Namun kemudian kasusnya diambil alih oleh Polda Jatim pada Januari 2020. Hampir dua tahun lebih bergulir, polisi belum juga berhasil menangkap MSA. 

Dalam beberapa kali penangkapan, aparat kepolisian diadang oleh massa di pesantren. 

Terakhir, upaya penangkapan kembali gagal dilakukan pada Minggu (3/7/2022). Saat itu, mobil yang ditumpangi MSA berhasil kabur dari polisi

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/11/160513178/beredar-video-orasi-soal-perang-badar-usai-simpatisan-msa-dipulangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke