Orasi tersebut, ungkap Joko, disampaikan oleh ES, salah satu pengurus Orshid. Orasi di depan ratusan orang tersebut dilakukan pada Jumat (8/7/2022) petang.
Mayoritas yang hadir, lanjut dia, merupakan para simpatisan anak kiai Jombang tersangka pencabulan yang baru dipulangkan dari kantor polisi.
Namun, Joko membantah jika orasi yang terekam dalam video tersebut, bertujuan untuk memprovokasi jamaah Shiddiqiyah atau simpatisan MSA.
“Bukan provokasi. Tujuannya untuk menyemangati para santri dan jamaah Shiddiqiyah yang baru pulang dari Polres Jombang,” kata Joko kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Akhir Pelarian Anak Kiai di Jombang, 6 Bulan Buron, Kini MSA Mendekam di Ruang Isolasi Rutan
Dia mengungkapkan, sebanyak 318 jemaah Shiddiqiyah yang digelandang polisi ke Mapolres Jombang saat penjemputan paksa MSA, telah dipulangkan.
Mereka terdiri 75 santri dan 243 jemaah Shiddiqiyah.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya telah mendapatkan video orasi di kompleks Pondok Pesantren Shiddiqiyah setelah ratusan simpatisan MSA dipulangkan dari kantor polisi.
“Kita sudah melaksanakan analisis terhadap video yang beredar setelah dipulangkannya massa yang diamankan di Mapolres Jombang, kita laksanakan konsultasi pada ahli bahasa, kemudian kita laksanakan pemanggilan,” kata Giadi di Mapolres Jombang, Senin.
Baca juga: Bukan Dibekukan, Izin Operasional Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Dicabut, Ini Penjelasan Lengkapnya
Polisi berencana melakukan pemeriksaan pada sosok yang melakukan orasi di depan ratusan Jemaah Shiddiqiyah pada pekan lalu.
“Sudah kita dapatkan inisialnya, orangnya juga sudah jelas. Sudah kita jadwalkan untuk melakukan pemanggilan. Panggilan sudah kita kirim hari ini,” ujar Giadi.
Baca juga: Dicari Polisi Lebih dari 14 Jam, Anak Kiai di Jombang Tersangka Pencabulan Akhirnya Menyerahkan Diri