Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Alotnya Penangkapan Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan, Dikepung Sejak Pagi, MSA Menyerah Jelang Dini Hari

Kompas.com - 08/07/2022, 13:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - MSA (42), anak kiai di Jombang, Jawa Timur (Jatim), yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan santriwati, akhirnya berhasil ditangkap polisi.

Sejak Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB, aparat gabungan dari Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dan Kepolisian Resor (Polres) Jombang mendatangi Pesantren Shiddiqiyah, Jombang.

Upaya penangkapan lewat jemput paksa sempat berjalan alot. Hingga akhirnya pria yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu menyerahkan diri kepada polisi sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan Sudah Dijemput Paksa, Kapolda Jatim: Dia Tak Kooperatif

Kabar penangkapan MSA disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta pada Kamis malam di Pesantren Shiddiqiyah.

Nico mengatakan, MSA bersembunyi di kawasan pondok pesantren untuk menghindari kejaran polisi.

"Baru setengah jam yang lalu. Kami sampaikan bahwa yang bersangkutan bersembunyi di dalam pesantren ini," ujarnya.

Baca juga: MSA, Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan Berhasil Dijemput Paksa, Kini Dibawa ke Mapolda Jatim

Usai diringkus, MSA dibawa ke Polda Jatim untuk menjalani proses penegakan hukum atas kasusnya.

"Saudara MSA dibawa ke Polda Jawa Timur, saat ini tim bersama dengan yang bersangkutan sedang dalam perjalanan ke Jawa Timur. Perkembangan besok kami sampaikan," ucapnya.

Ditemui di tempat terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim Kombes Dirmanto menuturkan, pada Jumat pagi, penyidik Polda Jatim rencananya menyerahkan tahap II berkas perkara dan tersangka kepada Kejaksaan Tinggi Jatim.

"Setelah menjalani pemeriksaan, tersangka ditahan di Rutan Medaeng," ungkapnya, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: 15 Jam Drama Penangkapan Anak Kiai yang Jadi Tersangka Pencabulan di Ponpes Jombang

Penjemputan paksa berjalan alot

Proses penangkapan MSA, anak kiai di Jombang yang jadi tersangka pencabulan santriwati, berjalan alot. Upaya penangkapan itu berlangsung kurang lebih 15 jam.

Sejak pagi, ratusan personel kepolisian mendatangi Pesantren Shiddiqiyah. Petugas sempat dihalangi oleh massa yang berkumpul di pintu masuk pesantren.

Menurut Dirmanto, para massa yang mengadang polisi tersebut berdalih sedang melakukan ritual doa.

Baca juga: Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan Ditahan di Rutan Medaeng

"Sempat tadi waktu kita masuk, di pintu gerbang itu ada para santri, ada simpatisan, di situ memanjatkan doa. Kita kasih kesempatan satu jam, ternyata satu jam belum mau (kasih jalan) akhirnya kita lakukan upaya paksa, mendorong saja. Akhirnya kita bisa masuk dan sekarang berproses," tuturnya, Kamis.

Sejumlah orang yang dicurigai menghalangi langkah petugas akhirnya digelandang ke kantor polisi.

Dirmanto menyebutkan, terdapat 320 orang yang diamankan. Orang-orang yang diduga simpatisan itu berasal dari berbagai daerah, antara lain Banyuwangi, Yogyakarta, dan Lampung.

Baca juga: Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Kembali Gagal Ditangkap

 

Adapun untuk menemukan MSA, polisi menyisir bangunan dan ruangan yang berada di area pesantren yang berdiri di lahan seluas 5 hektar.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menerangkan, upaya jemput paksa dilakukan lantaran MSA tidak kooperatif dalam penanganan kasus yang menjeratnya.

Upaya jemput paksa, terang Nico, menjadi bagian penting dalam proses penegakan hukum.

“Proses yang kami laksanakan adalah proses pemenuhan alat bukti. Memang di dalam proses ada keterangan saksi, ada keterangan ahli, ada surat, ada petunjuk dan tentu keterangan dari tersangka. Dari proses pemenuhan alat bukti ini, dalam prosesnya yang bersangkutan (MSA) tidak kooperatif,” paparnya, Kamis.

Baca juga: Video Viral Kiai di Jombang Minta Polisi Tak Tangkap Tersangka Pencabulan, Ini Kata Kapolres

Sempat kabur

Suasana di depan Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat MSA, tersangka pencabulan dibawa polisi ke Polda Jawa Timur, Kamis (7/7/2022) malam.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana di depan Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat MSA, tersangka pencabulan dibawa polisi ke Polda Jawa Timur, Kamis (7/7/2022) malam.

Ini bukan upaya jemput paksa pertama yang dilakukan polisi. Sebelumnya, polisi telah mendatangi Pesantren Shiddiqiyah pada Minggu (3/7/2022).

Kapolres Jombang AKBP Moh. Nurhidayat menjelaskan, saat dijemput polisi, MSA diduga kabur menggunakan mobil.

Minggu siang itu, polisi berupaya menghentikan iring-iringan tiga mobil yang melaju di jalan Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

Dua mobil lolos, sedangkan satu lainnya berhasil dihentikan. Namun, dalam satu mobil tersebut tidak ditemukan keberadaan MSA.

“Kemarin (Minggu siang) memang ada upaya penindakan (penangkapan) terhadap DPO MSA,” terang Nurhidayat, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan

Di hari yang sama, Nurhidayat sempat menemui ayah MSA, KH Muhtar Mu'thi, di Pesantren Shiddiqiyah. Pertemuan itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 55 detik.

Dalam video tersebut, ayah MSA menyampaikan bahwa kasus yang menimpa anaknya merupakan fitnah.

“Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga,” sebut KH Muhtar Mu'thi dalam video yang beredar.

Baca juga: Halangi Penangkapan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan, 320 Orang Diamankan Polisi

Ia lantas meminta agar polisi tidak menangkap anaknya.

“Masalah keluarga. Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing. Jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Allahu Akbar, cukup itu saja,” tuturnya.

Nurhidayat membenarkan adanya pertemuan itu. Kala itu, dia datang sebagai negosiator dan pembawa pesan dari kepolisian.

“Saat ketemu dengan Mbah Yai, saya sampaikan permintaan agar MSA kooperatif dengan Polda Jatim,” tandasnya.

Baca juga: Jalan Terjal Upaya Penangkapan MSA, Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan

 

Kasus anak kiai Jombang

Ilustrasi PencabulanKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Pencabulan

Sebagai informasi, MSA dilaporkan ke polisi pada 29 Oktober 2019 oleh seorang korban yang merupakan santriwati asal Jawa Tengah.

Lalu, pada 12 November 2019, Polres Jombang mengeluarkan surat perintah dimulainya penyidikan. Kemudian, pada Januari 2020, Polda Jatim mengambil alih kasus tersebut.

Baca juga: 2 Tahun Belum Ditangkap, Ini Perjalanan Kasus Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan

MSA sempat berusaha melawan penetapan dirinya sebagai tersangka dengan melakukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Namun, gugatan itu ditolak.

Ia kembali mengajukan gugatan ke PN Jombang dan lagi-lagi ditolak. Polda Jatim pun memasukkan MSA dalam DPO dan memintanya menyerahkan diri.

Baca juga: MSA, Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan, Sempat Kabur Saat Dijemput Polisi pada 3 Juli 2022

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafii; Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com