Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sapi di Ponorogo Tertular PMK, Disebut Terinfeksi dari Wilayah Lain

Kompas.com - 03/06/2022, 08:43 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Ratusan sapi di delapan kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dinyatakan tertular penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Jumlahnya sekitar ratusan sapi yang tertular PMK. Untuk angka detailnya nanti akan disampaikan Bapak Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Puluhan Rumah di Ponorogo Terendam Banjir Imbas Hujan Deras

Diduga dari wilayah lain

Masun menuturkan kasus PMK di Kabupaten Ponorogo ditemukan pertama kali pada Sabtu (21/5/2022). Empat hari kemudian, kasus sapi suspek PMK mulai ditemukan di Kabupaten Ponorogo.

“Kemudian pada tanggal 26 Mei 2022 diambil sampel. Hasil lab keluar pada tanggal 28 Mei dinyatakan sapi milik peternak positif PMK,” jelas Masun.

Hasil pelacakan petugas, sapi yang terinfeksi virus PMK, tertular dari wilayah lain.

Pasalnya beberapa hari sebelumnya, peternak mendatangkan sapi dari daerah terinfeksi PMK.

Baca juga: Modus Jual Minyak Goreng Murah, Seorang IRT di Ponorogo Tipu Ratusan Orang

Sapi paling banyak terinfeksi PMK ditemukan di Kecamatan Pudak.

Sementara di tujuh kecamatan lain masing-masing satu hingga dua ekor sapi yang terkena PMK.

“Konsentrasi sapi perah di Kecamatan Pudak itu memang tinggi menyentuh angka hampir 10.000 ekor. Sementara total populasi sapi di Ponorogo mencapai 80-an ribu.

Baca juga: Mercon Meledak di Dalam Rumah di Ponorogo, Satu Orang Luka Berat

Untuk menangani sapi yang terinfeksi PMK, kata Masun, dokter hewan dan paramedik diterjunkan ke lokasi.

Setelah diperiksa,rata-rata sapi yang terinfeksi PMK masih menunjukkan gejala ringan.

“Untuk itu kami langsung melakukan tindakan kuratif dengan pengobatan,” kata Masun.

Agar penularannya tak makin meluas, rata-rata peternak yang mengetahui sapinya terinfeksi langsung mengisolasi hewan ternak yang terkena PMK.

Baca juga: Pulang dari Sawah, Petani di Ponorogo Temukan Anaknya Tewas Tersengat Listrik

Dengan demikian, sapi yang sakit tidak menular ke hewan ternak yang masih sehat.

“Hewan-hewan ternak yang sehat juga disuntik dengan vitamin agar daya tahan tubuhnya kuat,” ungkap Masun.

Tak hanya itu, aparatur desa dan warga mulai melakukan pembatasan lalu lintas keluar masuk hewan. Terlebih rata-rata peternak banyak mengandalkan sapi perah untuk pemasukan ekonominya sehari-hari.

Baca juga: Produksi Serbuk Petasan, Seorang Pria di Ponorogo Ditangkap Polisi

Selain itu pedagang juga menghentikan aktivitas mendatangkan sapi dari luar daerah yang sapinya sudah ada tertular PMK.

Sampai saat ini pun belum dilaporkan kasus kematian hewan ternak akibat PMK. Sementara sapi yang terinfeksi awal sudah mulai terlihat sembuh dari PMK.

Dampak ratusan sapi yang terinfeksi PMK berdampak penurunan pasokan sapi menjelang Idul Adha.

Harapannya, jumlah sapi yang ada di Kabupaten Ponorogo dapat mencukupi kebutuhan untuk hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com