Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jaran Kencak Lumajang dan Jejak Arya Wiraraja

Kompas.com - 26/05/2022, 05:00 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kabupaten Lumajang tidak bisa dipisahkan dari sosok karismatik Arya Wiraraja. Dia adalah pendiri kerajaan Lamajang Tigang Juru yang menjadi asal usul Kabupaten Lumajang.

Sebuah kesenian budaya jaran kencak (jaran lompat) yang berasal dari tanah kelahirannya di Madura juga menjadi salah satu bukti keberadaan Arya Wiraraja di Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Pasar Hewan di Lumajang Akan Disterilisasi, Jual Beli Sapi Dialihkan ke RPH

Jaran kencak sendiri diyakini masyarakat diadopsi dari kuda milik salah satu pendekar pendiri kerajaan Majapahit yakni Ranggalawe yang merupakan putra dari Arya Wiraraja.

"Jika dikaitkan dengan sejarah Arya Wiraraja mungkin saja benar, karena kesenian ini memang aslinya dari Madura, di sini diadopsi oleh masyarakat Pandalungan," kata Aries Purwanti, Staf Tenaga Teknis Arkeologi Museum Daerah Lumajang, Rabu (25/5/2022).

Beberapa kabupaten di tapal kuda memiliki ciri khas masing-masing dalam memamerkan jaran kencak.

Kabupaten Lumajang biasa menampilkan kesenian ini bersama dengan tari kopyah, jaran slening, dan tari glanting.

Baca juga: PMK di Lumajang Memasuki Fase Kritis, Pemkab Sediakan Call Center untuk Peternak

Pada tahun 2015, jaran kencak diresmikan menjadi warisan budaya tak benda milik Lumajang dibuktikan dengan ditemukannya relief kuda berhias di Candi Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.

Pertunjukan Jaran Kencak di KWT Lumajang dalam Expo Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (25/5/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Pertunjukan Jaran Kencak di KWT Lumajang dalam Expo Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (25/5/2022)

Jaran kencak terdiri dari dua jenis yakni jaran kencak manten dan jaran kencak manjeng (berdiri atau atraksi).

Perbedaannya, jaran kencak manten dipenuhi dengan aksesoris seperti manik-manik dan pelana berhiaskan bulu merak. Biasanya digunakan sebagai arak-arakan.

Baca juga: Warga Lumajang Padati Kawasan Wonojero Terpadu, Ternyata Ini Penyebabnya...

 

Pertunjukan Jaran Kencak di KWT Lumajang dalam Expo Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (25/5/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Pertunjukan Jaran Kencak di KWT Lumajang dalam Expo Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (25/5/2022)
Sedangkan jaran kencak manjeng minim aksesoris. Biasanya hanya dilengkapi dengan selempang dan penutup mata yang dihias.

Setiap satu jaran kencak memiliki satu orang pawang dan satu orang pendamping.

"Di Lumajang ada orang yang menjadi sosok perintis kepopuleran namanya Aak Abdullah Al Kudus. Sekarang penyebaran Jaran Kencak sudah menyebar di 21 kecamatan. Penyebaran terbesar ada di kawasan Lumajang bagian utara tepatnya kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang dan Randuagung," kata Aries.

Baca juga: Sapi Seberat 1 Ton di Lumajang Mati Terjangkit PMK, Sempat Ditawar Rp 35 Juta

Sanali (62) pendiri paguyuban Rukun Sampurna Jaya mengatakan, Jaran Kencak manten memiliki filosofi untuk mendidik anak sejak kecil bahwa ada orang yang harus dihormati.

"Jaran kencak manten filosofinya untuk memberi tahu kepada anak- bahwa yang di arak adalah pemimpin yang harus dihormati," ungkapnya.

Baca juga: PMK di Lumajang Terus Meningkat, Bupati: Dokter Hewan Kami Cukup...

Dalam Expo Pendidikan dan Kebudayaan yang diselenggarakan Pemkab Lumajang siang tadi terlihat pertunjukan Jaran Kencak yang mengundang perhatian masyarakat.

Sebab, lebih dari dua tahun, masyarakat Lumajang tidak bisa menikmati kesenian yang sangat mereka banggakan.

"Senang sekali lihat animo masyarakat sangat tinggi menyaksikan Jaran Kencak. Tadi sampai ada pengunjung yang rebutan naik di punggung kuda. Semoga pembatasan sudah tidak ada, sehingga kami bisa terus melestarikan," ujar Sanali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com