PONOROGO, KOMPAS.com- Wajah Suhartono (61) semringah setelah dirinya resmi ditetapkan sebagai calon haji asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Demi berhaji, kakek yang akrab dipanggil Mbah Tono harus berjuang hingga 26 tahun dengan mengandalkan penghasilan menjadi pemulung.
Baca juga: Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau
Agar bisa mendaftar haji, Mbah Tono warga Kelurahan Tonatan, Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo tersebut setiap hari menyisihkan uang hasil memulungnya dan ditempatkan pada sebuah kaleng khusus.
“Saya menabung sedikit demi sedikit setiap harinya. Saya tabung mulai dari Rp 3.000 dan kadang Rp 5.000 setiap harinya,” kata Mbah Tono, Sabtu (4/5/2024).
Baca juga: Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung
Mbah Tono mengaku awalnya dirinya pesimistis bisa menunaikan ibadah haji dengan mengandalkan pekerjaan sebagai pemulung. Tak hanya itu, dirinya pun tidak lulus pendidikan sekolah dasar.
“Saya sekolah SD saja tidak lulus. Tetapi saya bersyukur karena Allah SWT memberikan jalan untuk saya berangkat ibadah haji ke Tanah Suci,” tutur Mbah Tono.
Baca juga: 5 Risiko Masalah Kesehatan Saat Haji yang Perlu Diwaspadai
Dorongan kuat Mbah Tono ingin beribadah haji muncul setelah dirinya bermimpi mengelilingi Kabah di Makkah sebanyak tiga kali pada tahun 1998.
Dari mimpinya itu, Mbah Tono bertekad untuk menunaikan ibadah haji kendati harus menabung sedikit demi sedikit setiap hari.
“Setelah mimpi itu, saya langsung terbangun saat itu juga. Dan langsung berdoa kepada Allah SWT agar mimpi itu saya dapat berwujud dan dapat menunaikan ibadah haji,” ujar Mbah Tono.
Niat kuatnya untuk beribadah haji rupanya menjadi berkah tersendiri bagi Mbah Tono. Sejak saat itu, Mbah Tono sering mendapatkan rejeki tak terduga. Salah satunya rejeki saat membantu orang menjualkan tanah hingga akhirnya mendapatkan komisi sekitar Rp 7 juta.
Bermodal uang tersebut plus hasil tabungan di kaleng, Mbah Tono akhirnya memberanikan diri mendaftar naik haji pada tahun 2011.
Usai mendaftar haji, rezeki Mbah Tono menjadi makin lancar. Mbah Tono sering mendapatkan bantuan dari warga.
Dia akhirnya beternak kambing dan sapi untuk menambah pemasukannya.
Baca juga: Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung
Mbah Tono dapat melunasi ongkos naik haji tahun ini. Tak hanya itu, Mbah Tono mampu menyekolahkan dua putrinya hingga lulus perguruan tinggi. Kedua anaknya sekarang sudah bekerja.
Sebelum menjadi pemulung, kakek empat cucu ini sudah melakoni berbagai pekerjaan. Seperti menjadi tukang becak, tukang sapu, dan tukang bangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.