Sedangkan jaran kencak manjeng minim aksesoris. Biasanya hanya dilengkapi dengan selempang dan penutup mata yang dihias.
Setiap satu jaran kencak memiliki satu orang pawang dan satu orang pendamping.
"Di Lumajang ada orang yang menjadi sosok perintis kepopuleran namanya Aak Abdullah Al Kudus. Sekarang penyebaran Jaran Kencak sudah menyebar di 21 kecamatan. Penyebaran terbesar ada di kawasan Lumajang bagian utara tepatnya kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang dan Randuagung," kata Aries.
Baca juga: Sapi Seberat 1 Ton di Lumajang Mati Terjangkit PMK, Sempat Ditawar Rp 35 Juta
Sanali (62) pendiri paguyuban Rukun Sampurna Jaya mengatakan, Jaran Kencak manten memiliki filosofi untuk mendidik anak sejak kecil bahwa ada orang yang harus dihormati.
"Jaran kencak manten filosofinya untuk memberi tahu kepada anak- bahwa yang di arak adalah pemimpin yang harus dihormati," ungkapnya.
Baca juga: PMK di Lumajang Terus Meningkat, Bupati: Dokter Hewan Kami Cukup...
Dalam Expo Pendidikan dan Kebudayaan yang diselenggarakan Pemkab Lumajang siang tadi terlihat pertunjukan Jaran Kencak yang mengundang perhatian masyarakat.
Sebab, lebih dari dua tahun, masyarakat Lumajang tidak bisa menikmati kesenian yang sangat mereka banggakan.
"Senang sekali lihat animo masyarakat sangat tinggi menyaksikan Jaran Kencak. Tadi sampai ada pengunjung yang rebutan naik di punggung kuda. Semoga pembatasan sudah tidak ada, sehingga kami bisa terus melestarikan," ujar Sanali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.