Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang juga datang ke lokasi unjuk rasa menjelaskan alasan mengapa polisi tidak memberikan izin kepada para mahasiswa untuk melakukan long march.
Menurut dia, sebagian warga Kota Jayapura, terutama yang menjadi korban kerusuhan di 2019, masih memiliki trauma atas perisitiwa tersebut sehingga potensi terjadinya bentrok antar massa dengan masyarakat cukup tinggi.
"Kami sudah tawarkan kalau mau kami antar dengan truk ke DPR Papua dan pulangnya kami antar ke tempat semula," ujar Fakhiri.
Baca juga: Demo Tolak DOB di Yahukimo Tewaskan 2 Orang, Polda Papua Kirim BKO dan Propam
Ia mejegaskan, kepolisian tidak bermaksud menghalangi para mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi. Hanya saja pertimbangan keamanan perlu dikedepankan agar situasi kondusif dapat terus terjaga.
Untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa tersebut, aparat kepolisian menurunkan hingga 1.000 personel. Sedangkan jumlah massa diperkirakan mencapai 700 orang.
"Kalau di Lingkaran Abe ini sekitar 350, di Expo juga sama, jadi total massa ada 700 orang" kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Gustav Urbinas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.