Salin Artikel

Demo soal DOB di Jayapura Berlangsung Aman, Massa Tolak Serahkan Aspirasi ke DPR Papua

Massa yang merupakan perwakilan mahasiswa, tersebar di dua titik dan tidak diperbolehkan oleh aparat keamanan untuk melakukan long march (perjalanan panjang) ke Kantor DPR Papua yang terletak di pusat kota.

Para pendemo pun akhirnya hanya diperbolehkan melakukan orasi di kawasan Lingkaran Abe.

Di tengah aksi unjuk rasa, Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw datang ke lokasi untuk mendengarkan aspirasi massa.

Jefri Wenda, salah satu perwakilan massa yang melakukan orasi menyampaikan, mereka tidak akan memberikan aspirasi kepada Ketua DPR Papua. Ia mengaku ingin aspirasi disampaikan di Kantor DPR Papua.

"Kami menjaga harga diri kami, Ketua DPR Papua juga menjaga harga dirinya, maka kami tidak akan menyerahkan aspirasi di sini," katanya.

Jefri pun menegaskan, ia dan rekan-rekannya akan kembali turun untuk melakukan long march ke Kantor DPR Papua.

"Kita minta DPR buka ruang untuk pertemuan rakyat. Tugas DPR berbicara kepada Kapolda agar kami bisa long march ke Kantor DPRP," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw pun diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Jhony mengatakan, sengaja datang untuk mendengar langsung aspirasi mahasiswa yang menolak DOB.

"Kita DPRP hadir di sini ingin mendengar langsung apa yang menjadi aspirasi mahasiswa. Apapun aspirasinya, kami akan terima dan kami akan teruskan," tuturnya.

"Kantor DPRP adalah honai rakyat, tentu kami akan menerima siapapun yang datang. Kalau mau datang, kami akan siapkan kendaraan dengan pengawalan pihak keamanan," kata dia.

Menurut dia, sebagian warga Kota Jayapura, terutama yang menjadi korban kerusuhan di 2019, masih memiliki trauma atas perisitiwa tersebut sehingga potensi terjadinya bentrok antar massa dengan masyarakat cukup tinggi.

"Kami sudah tawarkan kalau mau kami antar dengan truk ke DPR Papua dan pulangnya kami antar ke tempat semula," ujar Fakhiri.

Ia mejegaskan, kepolisian tidak bermaksud menghalangi para mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi. Hanya saja pertimbangan keamanan perlu dikedepankan agar situasi kondusif dapat terus terjaga.

Untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa tersebut, aparat kepolisian menurunkan hingga 1.000 personel. Sedangkan jumlah massa diperkirakan mencapai 700 orang.

"Kalau di Lingkaran Abe ini sekitar 350, di Expo juga sama, jadi total massa ada 700 orang" kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Gustav Urbinas.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/01/155829278/demo-soal-dob-di-jayapura-berlangsung-aman-massa-tolak-serahkan-aspirasi-ke

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com