Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tersinggung, 3 Remaja di Surabaya Keroyok Anak di Bawah Umur hingga Tewas

Kompas.com - 29/03/2022, 16:26 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Muhammad Arif Akbar (16), warga Bulak Banteng, Surabaya, tewas akibat dikeroyok oleh tiga pemuda yang mengaku tersinggung dengan sikap korban.

Pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 22.50 WIB.

Pada malam itu, korban yang masih bertatus anak duduk dengan rekannya, MIB (16), di sekitar Jalan Pogot, Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran.

Baca juga: Simpan 18 Pil Ekstasi dalam Bungkus Rokok, 5 Orang Diamankan di Tempat Hiburan Malam Surabaya

Saat itu, terdapat tiga pemuda yang mengendarai motor dengan knalpot brong. Karena merasa bising, korban melihat tiga pemuda itu dengan tatapan yang tidak enak.

Tiga pemuda itu langsung menghampiri korban dan mengajaknya ke tempat yang sepi.

"Karena jumlahnya merasa lebih banyak dari korban yang cuma berdua, terus mereka langsung menghampirinya karena tidak terima merasa ditantang oleh korban," ucap Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anton Elfrino Trisano, dalam rilis pers di halaman Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Mulai Hari Ini, Surabaya Kembali Gelar PTM 100 Persen untuk SD-SMP

Kedua korban, kata Anton, meladeni tantangan ketiga pelaku. Di tengah perjalanan, ketiga pelaku sengaja menghentikan laju kendaraan korban dan sontak menghajar kedua korban dengan tangan kosong.

"TKP pengeroyokannya di Jalan Platuk Donomulyo Kenjeran Surabaya, dipukul pakai tangan kosong di bagian kepala, punggung hingga keduanya terjatuh dari motornya," jelasnya.

Karena kondisi yang tak seimbang, kedua korban berusaha melarikan diri dari amukan tiga remaja tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lansia di Surabaya Kesulitan Berobat karena KK Terblokir

Cerita Lansia di Surabaya Kesulitan Berobat karena KK Terblokir

Surabaya
Viral, Video Debt Collector Cekcok dengan Warga di Jember, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Debt Collector Cekcok dengan Warga di Jember, Ini Penjelasan Polisi

Surabaya
Kesaksian Sopir Bus Gunung Harta yang Terbakar di Tol Jombang: Api Berasal dari Belakang

Kesaksian Sopir Bus Gunung Harta yang Terbakar di Tol Jombang: Api Berasal dari Belakang

Surabaya
Bus Gunung Harta Terbakar di Tol Jombang, Semua Penumpang Selamat

Bus Gunung Harta Terbakar di Tol Jombang, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Meski Ada Surat Jalan, Sembilan Motor Baru dari Dealer Ditahan di Mapolres Situbondo

Meski Ada Surat Jalan, Sembilan Motor Baru dari Dealer Ditahan di Mapolres Situbondo

Surabaya
300 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Diserang Hama Tikus

300 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Diserang Hama Tikus

Surabaya
Pemecatan Dekan FK Unair Diduga Tak Sesuai Statuta, Prof Budi Belum Tempuh Jalur Hukum

Pemecatan Dekan FK Unair Diduga Tak Sesuai Statuta, Prof Budi Belum Tempuh Jalur Hukum

Surabaya
Asa Sitti, Ibu yang Terpaksa Melahirkan di Atas Kapal: Ingin RS di Kepulauan Dilengkapi

Asa Sitti, Ibu yang Terpaksa Melahirkan di Atas Kapal: Ingin RS di Kepulauan Dilengkapi

Surabaya
Dicopot dari Jabatan Dekan FK Unair, Budi Santoso Masih Aktif Mengajar

Dicopot dari Jabatan Dekan FK Unair, Budi Santoso Masih Aktif Mengajar

Surabaya
Dua Perempuan Terekam CCTV Curi Kosmetik, Bawa Anak di Bawah Umur

Dua Perempuan Terekam CCTV Curi Kosmetik, Bawa Anak di Bawah Umur

Surabaya
Pria Lumajang Ajukan Gugatan karena Diberhentikan Kemendes, Sebut Pemecatan Imbas Pileg 2024

Pria Lumajang Ajukan Gugatan karena Diberhentikan Kemendes, Sebut Pemecatan Imbas Pileg 2024

Surabaya
Cerita Sitti, Wanita Asal Pulau Sapudi Sumenep Melahirkan di Atas Kapal Saat Menuju RS

Cerita Sitti, Wanita Asal Pulau Sapudi Sumenep Melahirkan di Atas Kapal Saat Menuju RS

Surabaya
8 SD Negeri di Kabupaten Blitar Tidak Memperoleh Siswa Baru

8 SD Negeri di Kabupaten Blitar Tidak Memperoleh Siswa Baru

Surabaya
Anggota Polisi di Jombang Terluka akibat Dianiaya Istri

Anggota Polisi di Jombang Terluka akibat Dianiaya Istri

Surabaya
Terkejut Rumahnya Rata dengan Tanah Dibongkar Kakak Ipar, Wahyu: Pembeli Sudah Bayar Rp 2,5 M

Terkejut Rumahnya Rata dengan Tanah Dibongkar Kakak Ipar, Wahyu: Pembeli Sudah Bayar Rp 2,5 M

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com