Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreatif, Relawan di Lokasi Erupsi Semeru Sulap Sampah Jadi Sofa Mewah

Kompas.com - 26/03/2022, 05:43 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Apa guna kemenyan sebesar tungku jika tidak dibakar. Artinya tidak ada gunanya ilmu yang disimpan saja jika tidak diajarkan kepada orang lain.

Itulah motivasi hidup Romadi sebelum datang ke kompleks pengungsian penyintas erupsi Gunung Semeru 3 bulan lalu.

Pria yang datang bersama istri tercintanya tersebut datang dengan berbekal niat mengabdi dan keahlian dalam mengelola sampah yang tak bernilai menjadi barang yang punya nilai jual.

Baca juga: Viral, Video Guru di Lumajang Jelaskan soal Penyimpangan Seks ke Murid, Dipanggil Dinas Pendidikan

Terbukti tiga bulan di sana, Ia berhasil menyulap sampah menjadi sofa dan meja mewah.

Sampah memang menjadi masalah baru yang muncul usai erupsi.

Melimpahnya bantuan yang datang berupa baju bekas dan makanan ternyata menyisakan masalah dengan penumpukan limbah.

Usai dua bulan melakukan asesmen, ia memutuskan memberikan program pelatihan dan pemberdayaan kepada para penyintas untuk mengolah sampah.

"Ini ikhtiar kami untuk memberdayakan masyarakat penyintas, kita ingin masyarakat itu bukan tangan di bawah, tapi tangan yang aktif, kreatif dan terampil," kata Rumadi, Jumat (25/3/2022).

Rumadi mengajak para penyintas untuk bersama-sama mengelola sampah berupa botol plastik dan kain untuk dijadikan sofa dengan tangan terampil penyintas.

Baca juga: Banjir Lahar Terjang Lereng Gunung Semeru, Warga Dusun Sumberlangsep Terisolasi

Satu bulan berjalan, sudah ada 150 penyintas yang mengungsi di lapangan Desa Penanggal berpartisipasi dalam program yang digagas relawan omah senengs (seni mengelola sampah).

Mereka terpisah, ada yang mengerjakan di tenda pembuatan sofa, ada juga yang mengerjakannya di tenda masing-masing bahkan dari balai desa.

"Untuk mengapresiasi, kita beri reward senilai Rp 3.500 untuk setiap botol yang telah diisi dengan kain biar mereka semangat," ucapnya.

Caranya pun tidak susah, para penyintas hanya perlu memasukkan kain atau plastik lain ke dalam botol untuk memadatkan isi botol.

Setelah botol terisi, mereka hanya tinggal menata sedemikian rupa menggunakan lakban hingga berbentuk tempat duduk.

Baca juga: Curah Kobokan, Lokasi Aliran Lahar Semeru Jadi Spot Wisata Dadakan

Bagian atas kemudian diberi busa agar yang duduk di atasnya merasa nyaman. Setelah terpasang, tinggal finishing dengan memberikan sentuhan kain yang dijahit untuk menutupi botol-botol tersebut agar terlihat seperti barang mewah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com