LUMAJANG, KOMPAS.com – Lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali diterjang banjir lahar dingin dan hujan abu, Selasa (22/3/2022).
Menurut informasi dari Pos Pantau Gunung Api Semeru, getaran banjir terpantau hingga amplitudo 35 mm dengan durasi 7.200 detik.
Pantauan di sekitar Jembatan Sungai Leprak, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, aliran lahar membawa material padat berupa pasir, batu, dan bongkahan pohon tumbang. Selain itu kepulan asap berbau belerang juga menyertai datangnya aliran lahar.
Baca juga: Soal Kasus Penendang Sesajen di Semeru, Kejari Lumajang: Tinggal Tunggu Jadwal Sidang
Mukhlis, warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengatakan, banjir datang sekitar pukul 15.40 WIB.
Menurutnya, sempat terdengar suara gemuruh sebelum datangnya banjir tersebut.
"Tadi awalnya tidak hujan hanya mendung saja, sempat terdengar suara gemuruh juga," kata Mukhlis saat ditemui, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Curah Kobokan, Lokasi Aliran Lahar Semeru Jadi Spot Wisata Dadakan
Setelah mendengar suara gemuruh, warga berhamburan keluar rumah menuju ke sungai untuk memastikan ketinggian banjir yang akan datang.
"Tadi langsung kumpul di sini, memastikan ketinggian air seberapa, kalau memang harus mengungsi biar tinggal lari saja," tambahnya.
Satu dusun terisolasi
Kondisi banjir lahar tersebut menyebabkan Dusun Sumberlangsep kembali terisolasi. Sebab, jembatan penghubung di Sungai Leprak telah terputus sejak erupsi tahun lalu. Biasanya warga melintasi sungai untuk menyeberang.
"Ya kalau banjir gini nggak bisa nyeberang, kan biasanya lewat bawah situ karena jembatannya terputus," ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.