Sementara Rektor UMG Eko Budi Leksono mengatakan, cukup gembira karena kembali melaksanakan agenda wisuda XL tahun akademik ganjil 2021-2022 UMG secara tatap muka.
"Saya yakin para wisudawan mampu mengembangkan ilmu yang telah didapat, mengembangkan dalam segala aspek. Sehingga para lulusan kita, akan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Eko.
Eko menjelaskan, dari total sebanyak 682 lulusan dalam agenda wisuda kali ini, juga terdapat mahasiswa asal Kamboja, serta mahasiswa penyandang disabilitas.
Di mana Aam yang tidak memiliki dua tangan, tercatat sebagai mahasiswa UMG angkatan tahun 2016 dan dinyatakan lulus dengan IPK 3,71.
Baca juga: Presiden Jokowi Disambut Lautan Manusia di Kota Soe, Mobil RI 1 Sulit Bergerak
"Dari Kamboja, saat S1 itu beasiswa kemudian melanjutkan S2 dengan biaya sendiri. Sementara yang mahasiswa difabel, informasinya semalam yang bersangkutan masih ikut gladi, namun hari ini berhalangan hadir karena kondisi badannya kurang fit," kata Eko.
Eko menambahkan, selain Aam yang dinyatakan lulus, pihaknya juga sempat melaksanakan wisuda beberapa penyandang disabilitas lain.
Ada pula penyandang disabilitas berjenis kelamin wanita yang menempuh pendidikan di UMG.
"Kami memang sudah bertekad, bagaimana menjadikan UMG sebagai universitas ramah bagi para penyandang disabilitas. Saat ini, ada juga mahasiswa disabilitas yang masih belum lulus di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)," tutur Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.