Menurut Rozak, anaknya pernah bercerita ditawari perusahaan lain agar pindah dengan iming-iming gaji lebih tinggi.
Salah satu perusahaan yang menawari Ainun adalah perusaan asal Malaysia.
"Sejak kecil sudah mandiri dan bisa memutuskan sendiri. Saya juga sempat heran, mau heran juga anak saya sendiri, dan itu sudah sejak kecil," ucap Abdul Rozak.
Baca juga: Ridwan Kamil Ziarah ke Makam Pendiri NU di Jombang
Menurut Rozak sudah dua tahun anaknya tak pulang Tanah Air. Namun ia dan sang istri yang berkesempatan mengunjungi anak dan cucunya di Singapura pada tahun 2020.
Kala itu Rozak dan istrinya tinggal selama 3 bulan di Singapura dan bertepatan saat Ramadhan.
Walau tak pulang selama 2 tahun, Ainun masih terus berkomunikasi dengan keluarganya di Gresik.
"Setiap hari telepon, kemarin masih video call. Kalau kangen ya telepon," ucap Abdul Rozak.
Terkait pernyataan Presiden Jokowi yang meminta Ainun untuk berkarya di Indonesia, Rozak mengaku menyerahkan semua keputusan sepenuhnya kepada sang putra.
Baca juga: Kunjungi Balikpapan, Jokowi Akan Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU hingga Serahkan Bantuan Tunai
Abdul Rozak menganggap anaknya itu lebih mengerti dan mengetahui tentang kariernya karena dia yang menjalaninya.
"Soal itu terserah Ainun dan hasil istikharah, mana yang terbaik untuk anak cucu. Tidak harus memilih di sini (Indonesia) atau di sana (Singapura). Dipikirkan mana yang terbaik, mana yang bermanfaat untuk umat dan keluarga," ujar Abdul Rozak
"Kita akan mengajak dia (Ainun Najib) dan kader potensial lain pulang membangun negeri," kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu kepada Kompas.com, Rabu (2/2/2022).
Menurut Gus Fahrur, nantinya para kader muda tersebut akan diajak bergabung dalam sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Kita sepakat untuk mengajak para kader-kader muda bertalenta untuk bergabung dan bersinergi dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan akan berkomunikasi dengan saudara Ainun Najib juga," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah, Ahmad Naufal Dzulfaroh, Mutia Fauzia | Editor: Andi Hartik, Sari Hardiyanto, Diamanty Meiliana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.