Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Keluarga Pengantin Lihat Modin Ambruk Saat Ijab Kabul, Korban Sempat Dibawa ke RS

Kompas.com - 31/01/2022, 19:38 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Supaat (55), seorang modin di Kabupaten Malang ambruk saat menikahkan pasangan pengantin di Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/1/2022) malam.

Supriadi, orangtua pasangan yang dinikahkan oleh Supaat, menceritakan insiden nahas yang menimpa modin tersebut.

Menurut Supriadi, keluarga pengantin sempat melarikan korban ke Rumah Sakit Mardi Waluyo, Kecamatan Singosari.

"Peristiwa itu terjadi pada sekitar 09.00 WIB. Kemudian pukul sekitar 11.30 WIB dibawa ke rumah sakit. Di sana ia sempat diinfus dan baru meninggal Senin (31/1/2022) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB," kata Supriadi saat ditemui, Senin (31/1/2022).

Supriadi menambahkan, Supaat diduga meninggal akibat gejala stroke. Menurut penuturan istri korban, Supaat sempat makan gulai sebelum pergi menikahkan anak Supriadi.

Baca juga: Detik-detik Modin di Malang Ambruk dan Meninggal Saat Nikahkan Calon Pengantin, Mengaku Tangannya Lemas

"Menurut istrinya, Pak Supaat sebelum menikahkan anak saya pihaknya makan gulai. Sehingga kambuhnya di rumah saya," bebernya.

Acara ijab kabul pengantin itu sempat tertunda akibat insiden tersebut. Acara itu kembali dilanjutkan karena terdapat seorang modin di rombongan keluarga pengantin perempuan.

"Setelah evakuasi korban, acara ijab kabul dilanjutkan kembali," jelasnya.

Sebelumnya, Supaat ambruk saat hendak menikahkan calon mempelai warga setempat, Minggu (30/1/2022) malam.

Peristiwa itu tanpa sengaja direkam oleh salah satu kerabat pengantin saat mengabadikan momen ijab kabul yang dipandu oleh Supaat. Video itu tersebar melalui pesan berantai kemudian viral.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik, tepat pada detik-detik Supaat sebelum meninggal dunia itu tampak Supaat mulai merapal bacaan ijab kabul. Namun beberapa waktu kemudian ia menunduk dan menyangga kepalanya dengan tangan tangan kirinya.

"Lemes tangan kulo (tangan saya lemas)," katanya terbata-terbata saat memegang tangan calon mempelai pengantin pria di dalam video tersebut.

Seketika wajahnya pun tampak pucat, sambil mengeluh kesakitan. Orang-orang di sekitarnya pun terlihat panik dengan gejala yang dialami Supaat.

Baca juga: Sedang Pegang Tangan Calon Pengantin, Modin Tiba-tiba Meninggal, Keluarga Mempelai Histeris

Beberapa waktu kemudian, ia mulai sempoyongan lalu roboh telentang. Seketika seluruh keluarga mempelai yang berada dalam ruangan itu histeris dengan kejadian tersebut.

Mereka kemudian memastikan kondisi korban.

Kanit Polsek Singosari Iptu Eka Yuliandri Aska membenarkan peristiwa tersebut. Setelah dicek, Supaat meninggal karena penyakit stroke.

"Benar, Modin itu meninggal dunia saat memimpin ijab kabul, Minggu (30/1/2022) malam di salah satu rumah warga. Setelah dilakukan pengecekan, dia (Modin) meninggal dunia bukan karena Covid-19," tegasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (31/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Surabaya
Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Surabaya
Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Surabaya
Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Surabaya
PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

Surabaya
Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Surabaya
Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Surabaya
Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Surabaya
Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Surabaya
Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Surabaya
Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com