Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemasan Pasta Gigi Palsu di Surabaya Pudar, Rasa Beda dengan yang Asli

Kompas.com - 14/01/2022, 16:36 WIB
Andi Hartik

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim Anti Bandit Polsek Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur, menggerebek tempat produksi pasta gigi palsu. Pasta gigi palsu itu beredar di area Surabaya.

Kanitreskrim Polsek Tenggilis Mejoyo, Ipda Deddie Setiawan mengatakan, kasus itu terungkap setelah ada informasi peredaran pasta gigi yang mencurigakan.

Gambar kemasan pasta gigi paslu itu pudar. Rasa pasta gigi palsu itu juga berbeda dengan pasta gigi yang asli.

Berdasarkan informasi tersebut, polisi melakukan penyelidikan hingga berhasil mengetahui lokasi produksi pasta gigi palsu itu.

Pasta gigi palsu itu diproduksi di rumah kontrakan yang ada di Jalan Kendangsari Gang VI, Surabaya.

"Kami lantas melakukan penggerebekan terhadap dua tersanga, serta menyita barang bukti yang ada di rumah itu," jelas Deddie saat dikonfirmasi pada Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Beredar Pasta Gigi Palsu di Surabaya, Polisi Gerebek Rumah Produksi dan Tetapkan 2 Tersangka

Barang bukti yang didapat dari penggerebekan itu berupa dua karung tepung, beberapa botol cairan busa dan pemutih, satu botol cairan rasa mint, ratusan kemasan pasta gigi pepsodent, serta lakban kuning berlogo Unilever.

"Ada juga barang bukti tambahan, yakni alat suntikan yang digunakan mengisi bahan ke dalam kemasan. Kemudian, alat pemanas untuk menutup kemasan bawah," ungkap Deddie.

Sementara kedua pelaku yang diamankan dan ditetapkan tersangka dari proses penggerebekan itu bernama Mochamad Syarif (22), warga Kecamatan Tulangan, Sidoarjo dan Yudi alias Wae (41), warga Jalan Pacar Kembang, Surabaya.

"Dari penyidikan itu terungkap bahwa kedua pelaku telah beroperasi sejak November 2021," kata Deddie.

Baca juga: Pasta Gigi Palsu Beredar di Surabaya, Ini Perbedaan dengan Pasta Gigi Asli

Tersangka atas nama Syarif bertugas meracik bahan kimia menjadi bahan menyerupai pasta gigi yang asli. Sementara tersangka Wae bertugas sebagai kurir pasta gigi palsu itu.

Tersangka itu sudah mengedarkan pasta gigi palsu sebanyak tujuh kali dan mendapatkan keuntungan bersih hingga Rp 15 juta.

"Kalau untung bersih diperkirakan Rp 15 juta. Sementara kalau dihitung semua, ya, kemungkinan bisa di atas itu, sampai puluhan juta," terang Deddie.

Buru pemodal

Sementara itu, masih ada satu pelaku lainnya yang masih buron, yakni JH. JH merupakan pemodal bisnis ilegal itu. Sedangkan dua orang yang ditangkap dan dijadikan tersangka hanya anak buah.

Baca juga: Paman di Surabaya Setubuhi Keponakannya yang Masih di Bawah Umur

Pengakuan para tersangka

Syarif mengaku sudah dua bulan bekerja untuk bisnis pasta gigi palsu itu. Dia mengaku menerima upah Rp 250.000 dalam sekali produksi.

"Dua bulan lalu, saya dikenalkan oleh ayah ke JH. Itu teman ayah saya pak. Ayah dikenalkan dan diberi kerjaan," kata Syarif.

Adapun pelaku Wae mengaku awalnya tidak mengetahui pasta gigi yang diedarkannya itu palsu. Dia baru tahu pasta gigi itu palsu setelah beberapa kali mengedarkannya. Namun Wae tetap mengedarkan pasta gigi yang telah diketahuinya palsu itu.

"Awalnya dulu saya tidak tahu kalau palsu. Tapi akhirnya tahu. Tapi ya bagaimana lagi," ucap Wae.

Baca juga: 8 Fakta Menarik Surabaya, Kota Termacet di Indonesia yang Kalahkan Jakarta

Keduanya kini menjadi tahanan polisi dan dijerat pasal 196 dan pasal 197 UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Sumber Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com