Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Gunung Semeru: Lokasi, Sejarah Letusan, Mitos, dan Jalur Pendakian

Kompas.com - Diperbarui 05/12/2022, 04:19 WIB

KOMPAS.com - Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak yang berada di ketinggian 3.676 mdpl.

Gunung Semeru yang juga menjadi gunung favorit para pendaki ini menjadi gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) dan Rinjani (3.726 mdpl).

Gunung Semeru memiliki puncak yang terkenal bernama Mahameru dengan kawahnya yang dijuluki Jonggring Saloko.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jalur Lumajang-Malang Putus Total

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi disertai luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 7 kilometer pada Minggu, 4 Desember 2022 pukul 02.46 WIB.

Badan Geologi kemudian menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikan dari Level 3 atau SIAGA menjadi Level 4 atau AWAS terhitung mulai pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Detik-detik Hujan Abu Gunung Semeru Melanda Desa Sumbermujur Lumajang, Warga: Tiba-tiba Langit Jadi Petang Pekat

Lebih lanjut, warga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.

Baca juga: Peneliti ITS Jelaskan Mengapa Jepang Waspada Tsunami Pasca Erupsi Gunung Semeru

Lokasi Gunung Semeru

Letak Gunung Semeru berada di Jawa Timur, masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Lokasi Gunung Semeru juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

 

Lokasi yang mudah dijangkau membuat Gunung Semeru menjadi salah satu tujuan pendakian.
Gunung Semeru juga memanjakan pendaki dengan pemandangan 3 danau, yakni Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo yang bisa dilewati di jalur pendakian.

Sejarah Letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 dengan Awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh tujuh kilometer ke arah tenggara dan selatan.

Erupsi ini juga bertepatan dengan satu tahun sejak terjadi bencara erupsi Semeru 4 Desember 2021.

Letusan yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 juga ditandai dengan luncuran awan panas guguran yang mengarah ke Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

Letusan ini memakan korban jiwa dan membuat puluhan ribu penduduk di lereng Semeru terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Melansir laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mempunyai sejarah letusan besar sejak tahun 1818.

Dalam kurun waktu tahun 1818 hingga 1913 terjadi beberapa letusan yang terekam namun tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Baru pada rentang tahun 1941-1942 terdapat rekaman aktivitas vulkanik Gunung Semeru dengan durasi panjang.

Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terjadi leleran lava pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Jarak letusan Gunung Semeru saat itu mengarah ke lereng sebelah timur dengan jarak lokasi terdampak hingga ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter.

Akibat letusan itu material vulkanik sempat menimbun pos pengairan Bantengan.

Catatan juga mengungkap periode aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terjadi secara beruntun pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960.

Hingga pada 1 Desember 1977, guguran lava yang juga menghasilkan awan panas guguran meluncur sejauh 10 km ke arah Besuk Kembar dan Besuk Kobokan. Aktivitas vulkanik tersebut berlanjut pada rentang tahun 1978 – 1989.

Catatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru direkam PVMBG pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.

Kasus erupsi teramati pada rentang waktu 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Pada 22 Mei 2008 rekaman menunjukkan adanya empat kali awan panas guguran sejauh 2.500 meter yang yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan.

Data PVMBG mengungkap bahwa aktivitas dan sejarah letusan Gunung Semeru berpusat di kawah Jonggring Saloko yang di sisi tenggara puncak Mahameru.

Terkait letusan Gunung Semeru yang bertipe strombolian dan vulkanian memiliki dua karakter.
Pertama adalah karakter khas letusan strombolian dimana terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru.

Adapun karakter kedua adalah letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Mitos Gunung Semeru

Dikutip dari Grid Kids, terdapat beberapa mitos di Gunung Semeru yang terkait dengan kepercayaan terhadap dewa-dewa.

Dalam Tantu Panggelaran, Gunung Semeru dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke tanah Jawa untuk dijadikan pasak bumi agar tidak terombang-ambing di lautan.

Puncak Mahameru pun dipercaya sebagai tempat bersemayam para Dewa Hindu, sekaligus menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.

Oleh karenanya, tradisi sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru kerap dilakukan setiap 8-12 tahun.

Dalam kisah yang berkembang, Letusan Gunung Semeru juga dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yang meramalkan bahwa Pulau Jawa akan terbelah.

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Jalur pendakian Gunung Semeru bisa diakses melalui Pasar Tumpang sebelum kemudian wajib lapor pendaftaran atau Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) di pos Ranu Pani.

Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) pendakian Gunung Semeru bisa diakses secara online di situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. Dalam situs tersebut juga tertera SOP pendakian, pembayaran tiket, pengaturan jadwal, hingga sanksi untuk pelanggar.

Setelah menyelesaikan administrasi di Pos Ranu Pani, pendaki akan melewati pos q, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4 sebelum sampai ke Ranu Kumbolo.

Setelahnya, pendaki harus melewati Tanjakan Cinta hingga sampai di Oro-oro Ombo.

Selepas itu pendaki masih diperbolehkan naik hingga Cemoro Kandang, melewati Pos Jambangan dan berakhir di Kalimati sebagai batas vegetasi dan tempat untuk mendirikan tenda.

Karena kondisi Semeru yang masih aktif, sementara pendaki tidak boleh melanjutkan melewati Blank 75, Pos Kelik, atau mendaki hingga puncak Mahameru.

Waktu Pendakian pun hanya diperbolehkan selama 3 hari 2 malam dengan waktu check in dan check out yang telah ditentukan oleh petugas di Pos Ranu Pani.

Sumber:

sultra.antaranews.com  
bnpb.go.id  
malangkab.go.id  
bookingsemeru.bromotenggersemeru.org  
kids.grid.id  
kompas.com (Miftahul Huda, Nur Fitriatus Shalihah, Rizal Setyo Nugroho, Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dianggap Meresahkan, Rumah di Atas Pohon di Kota Malang Dibongkar Satpol PP

Dianggap Meresahkan, Rumah di Atas Pohon di Kota Malang Dibongkar Satpol PP

Surabaya
Puluhan Tahun Berjualan, Pedagang Nasi Goreng Babi di Malang Ditertibkan Satpol PP

Puluhan Tahun Berjualan, Pedagang Nasi Goreng Babi di Malang Ditertibkan Satpol PP

Surabaya
Mahasiswa di Banyuwangi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Ibu

Mahasiswa di Banyuwangi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Ibu

Surabaya
Paksa Masuk Kafe di Kota Malang, Ardhito Pramono Ngaku Anak Politikus Pramono Anung

Paksa Masuk Kafe di Kota Malang, Ardhito Pramono Ngaku Anak Politikus Pramono Anung

Surabaya
Limbah Medis Ditemukan di Tumpukan Sampah Pekarangan Warga di Jombang, Diduga dari RS

Limbah Medis Ditemukan di Tumpukan Sampah Pekarangan Warga di Jombang, Diduga dari RS

Surabaya
Perdagangkan Anak di Bawah Umur, Muncikari di Pasuruan Ditangkap

Perdagangkan Anak di Bawah Umur, Muncikari di Pasuruan Ditangkap

Surabaya
Kisah Anang Akhmad Syaifudin, Mundur dari Ketua DPRD Lumajang gara-gara Tidak Hafal Pancasila

Kisah Anang Akhmad Syaifudin, Mundur dari Ketua DPRD Lumajang gara-gara Tidak Hafal Pancasila

Surabaya
Skenario Suami Kades, Mengaku Temukan Kardus Berisi Bayi, Ternyata Diduga Anak Hasil Hubungan Gelapnya

Skenario Suami Kades, Mengaku Temukan Kardus Berisi Bayi, Ternyata Diduga Anak Hasil Hubungan Gelapnya

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 22 Maret 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 22 Maret 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Ardhito Pramono Diduga Buat Keributan dan Lempar Gelas di Sebuah Kafe di Malang, Pengelola Sebut Sudah Berdamai

Ardhito Pramono Diduga Buat Keributan dan Lempar Gelas di Sebuah Kafe di Malang, Pengelola Sebut Sudah Berdamai

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Maret 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Maret 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Surabaya
Tarif Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Terbaru 2023

Tarif Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Terbaru 2023

Surabaya
Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Hendak Isi BBM, Terluka di Punggung hingga Polisi Ungkap Motif Pelaku

Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Hendak Isi BBM, Terluka di Punggung hingga Polisi Ungkap Motif Pelaku

Surabaya
Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Surabaya
Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke